Search

30.9.20

KASIH YANG TEPAT SASARAN

 “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik.” Filipi 1:9-10a

Sejak menikah dan memiliki anak, saya dan pasangan bersepakat untuk tetap sama-sama bekerja menghidupi keluarga.  Meskipun begitu, dengan jam kerja yang cukup fleksibel, kami bersyukur hingga detik ini kami masih tetap bisa mengatur waktu kami bersama anak-anak dengan lumayan baik.  Terkadang, ada hari-hari di mana salah satu dari kami masih harus menyelesaikan pekerjaan hingga malam hari.  Namun, sebisa mungkin, kami tetap meluangkan waktu khusus untuk kami memiliki waktu berkualits sekeluarga, walaupun hanya dengan makan malam sederhana bersama.

Suatu hari, saat makan malam bersama, anak kami yang paling besar berkata: “Aku seneng kalau kita bisa makan malam samaan gini.”  Mendengar hal ini, kami sadar, bahasa kasih yang anak-anak kami butuhkan bukanlah mainan mahal, namun kehadiran dan waktu kebersamaan kami sebagai sebuah keluarga.  Saya pun pernah memancing anak saya dengan pertanyaan seperti ini sesaat sebelum ia tidur, “Kamu lebih suka mama beliin mainan yang lagi kamu pengen, atau ditemenin tidur kaya gini?”  Dan lagi ia menjawab, bahwa ia lebih suka saya membelai-belai rambutnya hingga ia tertidur.

Ada beberapa cara untuk mengungkapkan kasih yang kita punya kepada anggota keluarga kita.  Bukan saja kepada anak,  kita juga harus peka terhadap hal-hal apa saja yang pasangan kita sukai agar ia merasa dikasihi.  Biasanya, kita mengasihi orang lain melalui bahasa kasih yang sama seperti yang kita miliki, dan kita berharap, mereka bisa merasakan hal yang sama lewat apa yang sudah kita lakukan.  Namun, untuk menunjukkan kasih kita kepada mereka, kita harus menyelami bahasa kasih yang mereka miliki, sehingga kita mengerti, seperti apa mereka ingin dikasihi dan kasih yang kita berikan menjadi tepat sasaran.  Oleh karena itu, kita perlu minta agar Tuhan memberikan hikmat sehingga kita dapat mengasihi keluarga kita dengan cara yang tepat.  Karena tujuan akhirnya adalah terus menjaga agar atmosfir kasih surgawi tetap ada dalam keluarga kita. Dan dengan kasih yang sudah kita miliki, dapat kita bagikan juga kepada orang lain di luar sana.

No comments:

Post a Comment