Search

30.9.20

HAK ISTIMEWA

 

2 Korintus 9:10-11 (TB)

“… Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.”

 

Mefiboset adalah seorang anak raja Saul yang tersisihkan.  Saat ia mendengar kabar bahwa kakek dan ayahnya telah tiada, ia juga harus menerima kenyataan bahwa kakinya cacat dan tak dapat digunakan lagi.  Baginya, hidup sudah tidak ada artinya lagi.  Namun beberapa tahun kemudian tiba-tiba Raja Daud memanggilnya dan memberikan dia posisi yang terhormat.  Ia mendapat hak istimewa dan kembali dianggap sebagai anggota kerajaan karena rasa balas budi Daud kepada ayahnya, Yonathan, semasa ia hidup.

 

Pernahkah Saudara juga merasakan sebuah keuntungan atau hak istimewa yang Saudara dapatkan karena kebaikan seseorang yang ia lakukan pada orang lain?  Karena kemurahan hati yang telah seseorang dapatkan, membuat ia juga ingin memberikan kemurahan hatinya bagi orang lain.  Kebaikan Tuhan yang telah kita terima juga akan membuat kita melakukan hal yang sama kepada orang lain.  Sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan, kita rindu orang lain juga dapat merasakan kemurahan hati seperti yang sudah Tuhan berikan kepada kita.

 

Ketika Saudara memberi, percayalah Saudara sedang menabur sebuah benih kebaikan yang tidak akan pernah sia-sia.  Suatu hari nanti, ia akan menjadi benih yang bertumbuh dan berbuah.  Mungkin butuh waktu yang tidak sebentar dan bukan kita yang akan menuainya nanti, tapi keturunan kita.  Merekalah yang akan merasasakan buahnya nanti, seperti Mefiboset.  Karena Tuhan berjanji bahwa  orang yang mengenal Tuhan tidak akan pernah berkekurangan dan meminta-minta. 

 

HARTA YANG KITA MILIKI ADALAH BENIH YANG SAAT KITA TABUR, IA AKAN BERTUMBUH DAN KITA AKAN MENUAI BERKAT YANG BERLIPAT KALI GANDA.

 

 

No comments:

Post a Comment