Search

11.3.18

Curse

Aku ingin hari kelahiranku hilang selamanya.
Aku ingin malam itu mereka tidak pernah mengatakan, ‘Ia seorang anak laki-laki!’
Aku ingin hari itu tetap gelap.
Aku ingin Allah melupakan hari itu.
Aku ingin terang tidak bersinar pada hari itu.
Aku ingin hari itu tetap gelap segelap maut, ditutupi oleh awan yang tergelap.
Aku ingin kegelapan menjauhkan malam itu, dikeluarkan dari kalender dan tidak termasuk dalam bulan apa pun.

Aku ingin malam itu tidak menghasilkan sesuatu, dan tidak terdengar suara gembira pada malam itu.
Biarlah bintang senja menjadi gelap.
Biarlah malam menunggu pagi yang tidak pernah datang.
Aku ingin malam tidak pernah melihat cahaya matahari.
Aku ingin malam itu menghentikan aku dilahirkan, dan menghentikan aku melihat kesusahan ini.

Mengapa aku tidak mati ketika aku dilahirkan?
Mengapa aku tidak mati pada waktu kelahiranku?
Mengapa ibuku memegang aku pada lututnya?
Mengapa susunya menyusui aku?

Sekiranya aku telah mati ketika aku lahir, aku berada dalam damai sekarang.
Mengapa aku tidak menjadi anak yang mati pada hari kelahirannya dan dikuburkan dalam tanah?
Aku ingin sekiranya aku dikubur seperti bayi yang tidak pernah melihat terang hari.

Orang jahat berhenti membuat kesusahan dan yang lelah dapat beristirahat.
Bahkan para tawanan bebas dalam kuburan; mereka tidak mendengar penjaganya berteriak kepada mereka.
Semua orang ada dalam kuburan — orang penting dan yang tidak berapa penting, bahkan hamba dibebaskan dari tuannya.
Mengapa harus orang yang menderita terus hidup? Mengapa diberikan hidup kepada orang yang jiwanya pahit?

Orang seperti itu ingin mati, tetapi kematian tidak datang.
Mereka mencari kematian lebih daripada mencari harta tersembunyi.
Mereka seandainya senang mendapatkan kuburannya. Mereka gembira menemukan kuburnya.
Allah memegang masa depannya dalam rahasia dan membangun tembok sekeliling mereka untuk melindunginya.

Ketika tiba waktunya makan, aku hanya mengeluh dengan sedih bukan dengan sukacita.
Keluhanku mengalir seperti air.
Aku takut bahwa sesuatu yang mengerikan dapat terjadi padaku.
Apa yang paling kutakuti terjadi padaku.
Aku tidak dapat tenang atau beristirahat.
Aku sangat bingung untuk beristirahat.”

~Ayub
ketika mengutuki hari kelahirannya~