Lahir 
di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka
 lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu 
tidak membuat ia menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaan 
keluarganya, ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi 
penginjil. Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.
Sejak 
kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia menjadi 
pemain yang cukup terkenal di daerahnya dengan bermain sebagai pemain 
cadangan di klub Sao Paulo.
Namun 
pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera punggung 
yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan ia tidak bisa 
bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akbibat 
cidera itu. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa 
menyelamatkannya.
Hidup 
Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbola demikian 
besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi 
dengan menjalani kelumpuhannya.
Namun 
Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. 
Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya ia berdoa memohon 
kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila ia sembuh dan dapat bermain 
sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada 
Tuhan Yesus.
Dan 
keajaiban pun terjadi, setahun setelah kecelakaannya itu tepatnya tahun 
2001, Tuhan menyembuhkannya, ia sembuh total dari sakitnya. Bahkan ia 
dapat merumput bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberikan hadiah 
bonus, ia tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan menjadi pemain 
utama dan andalan dalam klubnya.
Tuhan 
membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager tim 
nasional Brazil terpikat akan permainannya, dan memanggil Kaka untuk 
mengenakan baju kebesaran tim Brazil, emas dan hijau, dipercaya untuk 
bertarung di piala dunia 2002.
Dari 
sekian banyak bakat baru bersinar di Brazil, ia hanyalah seorang pemain 
muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggil masuk tim
 nasional. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar 
baginya.
Walaupun
 dia hanya jadi pemain cadangan dan duduk dipinggir lapangan menonton 
pertandingan para seniornya di Piala Dunia, namun Kaka sudah sangat 
senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar Piala Dunia. Kaka tidak 
menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia.
Beberapa
 pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa 
pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi 
Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun 
menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, 
Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang 
menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan "I Love Jesus".
Itu 
terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan 
akhirnya Brazil pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan 
Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya 
sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I love Jesus' itu tidak 
pernah dilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan 
pemain negara lain) melakukan hal yang sama.
Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan hal itu, ia berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa 
yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa 
yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."
Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa di Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka meminta 
Kaka masuk dalam timnya sebagai pemain utama. Kaka pun pindah bergabung 
dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras dan penuh bintang. 
Namun dalam musim pertamanya di Liga Italia seri A, ia langsung 
menyumbangkan gelar juara scudetto bagi AC Milan.
Dalam 
waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orang khususnya 
wanita, ketampanannnya yang seperti seorang bintang film membuat ia 
selalu dikejar-kejar fans wanita, di manapun ia berada akan selalu ada 
jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya. Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil. Banyak para wanita di dunia yang patah hati. Bahkan konon
 mariah Carey pernah iseng ke Brazil hanya untuk "ngintip" Kaka.  Walaupun 
kehidupan pemain sepakbola selalu dikelilingi wanita-wanita cantik super 
model, atau pesta-pesta kemenangan, Kaka selalu menghindari semuanya 
itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia 
sebelum pernikahan, seperti yang dilakukan para pemain bola di liga-liga 
besar.
Tahun 
2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang 
sangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain 
yang super mewah. Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka 
dan Caroline masih perawan. Seorang model cantik asal Brazil pernah 
berkata mengenai status perjaka Kaka: "hari gini masih perjaka saat 
married, jadul dan katrok banget!!" (terjemahan bebas)
Dengan 
tenang Kaka menjawab "Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk
 cinta kami berdua. Saya seorang pria normal dan pasti tergoda untuk 
melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam
 pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci 
kami."
Walaupun
 sebuah isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006, namun 
Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus sejati 
dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan 
Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan 
menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoa 
bersyukur di tengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut 
merayakannya, tapi mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang
 berdoa. Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final 
Liga Champion 2007.
Bagi 
Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini 
merupakan mujizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, di 
tengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan yaitu Manchester 
United, Chelsea dan Liverpool.
Kaka 
menjadi Top Scorer dalam Liga Champion, pertarungan liga paling 
bergengsi dan tertinggi di seluruh dunia. Membuatnya dinobatkan 
sebagairaja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain
 terbaik di dunia. Tapi pada tahun 2008 ini Kaka tidak seterang musim 
lalu, bukan masalah selama terang yang sejati selalu berada dihatinya.
Apa kunci nya?  Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV
swasta, ia mengaku menjaga hubungan nya intim dengan Tuhan setiap hari serta
tak pernah absen dalam membaca Alkitab. 
Di tengah-tengah dunia yang ga karuan seperti sekarang, Kaka bukan hanya
berhasil dalam kerohanian dan karakter serta prestasinya, namun ia juga
berhasil membuktikan pada dunia, bahwa integritasnya sebagai seorang pengikut
Kristus telah membuatnya memuliakan Tuhan lewat kehidupannya yang disorot
banyak orang.  Seharusnya seperti inilah
kehidupan kita setiap anak-anak mudanya Tuhan. 
Bukan hanya jago di gereja, tapi berdampak dan berpengaruh luar biasa di
dalam marketplace kita masing-masing. 
Ingatlah, dunia sedang menantikan kita, seseorang yang dapat mereka
jadikan teladan untuk hidup benar sesuai dengan kehendak Kristus. 
Referensi: http://www.in-christ.net/blog/literatur/kaka_cahaya_kekudusan_dalam_dunia_glamor_dan_hedonis 



No comments:
Post a Comment