Search

14.8.10

Berdoa dan Bekerja


2 Tesalonika 3
7  Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
8  dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
9  Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
10  Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
11  Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
12  Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.

Dunia kerja dan bisnis tidak dapat dipisahkan dari dunia rohani.  Seringkali saya sering mendengar pengkotak-kotakan dunia rohani dan sekuler.  Dalam surat Paulus pada jemaat Tesalonika, entah beberapa ratus tahun yang lalu, sudah diungkapkan bahwa tidak ada yang lebih penting dari keduanya: dunia sekuler maupun dunia rohani.  Dalam perikop ayat yang kita baca, Paulus memberi judul yang menarik.  Berdoa dan Bekerja.  Mengapa bukan Berdoa atau Bekerja?  Karena Paulus pun mengerti bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan.

Lihat Paulus.  Dalam kesibukan pelayanannya, Paulus pun bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.  Ia bekerja dengan profesional dan melakukan yang terbaik.  Dalam pekerjaan dan usaha yang dilakukannya, ia memiliki excelent spirit dan ia mengerti bahwa dalam pekerjaannya, ia sedang menjalankan visi Tuhan yang terbesar dalam kehidupannya.

Seringkali kita menganggap bahwa dunia pelayanan dan kegiatan-kegiatan rohani lebih penting daripada pekerjaan dan usaha kita.  Saya mulai menyadari, bahwa ternyata Tuhan menempatkan saya di dunia ini bukan untuk hanya diam dan sibuk di gereja, namun untuk pergi keluar dan menjangkau banyak orang dalam marketplace yang Tuhan percayakan pada saya.

Kita tanpa sadar telah menggeser anggapan bahwa pelayanan lebih penting dari pekerjaan kita.  Tetapi justru di marketplace masing-masing kita lah, tempat pelayanan kita yang sesungguhnya.  Di mana lewat pekerjaan kita, kita "melayani" orang-orang yang belum mengenal kasih Kristus dan membawanya kepada keselamatan yang telah terlebih dahulu kita terima.  Banyak orang Kristen yang lupa, untuk apa ia dipanggil.  Bukan hanya untuk "jago kandang", tapi pergi keluar dan berdampak bagi marketplace nya.

Banyak dari kita yang terlalu banyak "berdoa" (baca: sekedar sibuk dengan kegiatan kerohanian), namun sedikit "bekerja" (baca: melakukan visi Tuhan untuk menjangkau jiwa dengan kehidupan kita dan kasih Kristus yang terpancar dari karakter dan perbuatan kita di marketplace kita).  Tidak ada yang lebih penting dari keduanya.  Dua-duanya harus menjadi seimbang.  Jangan ada salah satu yang lebih tinggi porsinya.  Bayangkan jika semua orang yang telah mengenal Kristus hanya "berdoa" tanpa "bekerja", atau "bekerja" tanpa "berdoa".  Tidakkah tujuan Tuhan yang sesungguhnya tercapai dalam kemaksimalan hidup kita?

Saya menyadari bahwa terkadang, saya menjadi orang yang sangat berpengaruh di tengah-tengah lingkungan rohani, namun menjadi orang yang tidak memberikan pengaruh yang besar di tengah-tengah lingkungan "sekuler" tadi.  Sangat sulit sepertinya, untuk menjadi berkat dan memberikan pengaruh dalam lingkungan keluarga maupun pekerjaan saya.  Bagaimana saya harus tetap memancarkan karakter Kristus dalam hidup saya, saat saya berada di bawah tekanan, saat saya mengalami masalah, saat saya difitnah, saat saya melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.  Tapi itulah integritas.  Di saat semua orang melihat saya tetap bersinar di tengah-tengah kegelapan, di situlah saya memberikan kemuliaan dan perkenanan tertinggi kepada Tuhan.

Bekerja DAN berdoa, adalah dua kunci penting untuk menjadi maksimal.  Orang bekerja menjalankan visi Tuhan bagi dunia dalam hidupnya, tidak akan pernah menjadi lelah dan menyerah, karena ia memiliki kekuatan yang tak pernah sirna dari kehidupan doa yang berkualitas.

2 comments:

  1. Yep... setuju ama postingan kamu yang satu ini. Biar gak terlalu pusing mikirn dunia sekuler en rohani mendingan punya motto "do the best"

    ReplyDelete
  2. okeii cii.... whatever you do, do it for God.. ^^

    ReplyDelete