Search

26.3.12

Follow your heart vs. LEAD your heart

Dunia menganjurkan untuk mengikuti hati Anda, tetapi jika Anda tidak mengarahkannya, maka seseorang atau sesuatu yang lain yang akan melakukannya.  Alkitab mengatakan bahwa, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu" (Yeremia 17:9), dan hati akan selalu mengejar apa yang terasa benar saat itu.
Kami menantang Anda untuk berpikir dengan cara yang berbeda-- memilih untuk memimpin hati Anda ke arah yang terbaik pada akhirnya.  Inilah kunci untuk hubungan yang langgeng dan memuaskan.
-The Love Dare, Stephen & Alex Kendrick-

Seringkali kita mendengar beberapa nasihat dari orang-orang yang kita anggap "bijak" untuk mengikuti apa kata hati kita atas setiap permasalahan yang kita hadapi.  "Ikuti saja apa kata hatimu.  Dia pasti benar."  Sepertinya kalimat tersebut cukup bijak dan cukup benar.  Hati kecil kita tau apa yang benar dan yang salah.  Memang, sekilas terkesan benar, namun ini tidak sepenuhnya benar.

Masalahnya, ke mana selama ini kita mengarahkan hati kita?  Kepada apa kata dunia?  Atau kepada apa kata Tuhan?  Hati kita bisa kita ibaratkan seperti pohon.  Jika selama ini kita menanamkan input-input yang negatif dalam hidup kita, maka yang keluar adalah buah-buah yang negatif pula.  Sama seperti otak.  Jika pikiran yang kita terima dan kita tinggal dalam lingkungan yang negatif, jangan heran bahwa yang keluar hanyalah tindakan-tindakan yang negatif, pesimis, dan mudah memiliki prasangka buruk terhadap segala sesuatu.

Manakah yang lebih hebat dan kuat?  Anjing putih atau anjing hitam?  Jawabannya adalah siapa yang lebih banyak diberi asupan makanan yang bernutrisi.  Jika selama ini hati kita hanya diisi dengan input-input yang negatif, maka suara hati kita (yang semula cenderung mengenal apa yang benar dan salah) akan menjadi kebal dan tidak lagi berpegang pada kebenaran.

Apa yang selama ini kita masukkan ke dalam hati nurani kita?  Hati-hatilah dengan itu.  Karena tanpa sadar, jika kita hanya mengikuti ke mana hati kita melangkah, kita akan menemukan suatu ketika bahwa kita telah berjalan kepada jalan yang salah.  Pimpinlah hatimu ke arah mana dia seharusnya pergi.  Jagalah hati nuranimu, karena dari situlah Tuhan berbicara tentang apa yang ingin Ia katakan dan Ia ingin kita lakukan dalam kehidupan kita.