Search

12.7.10

Grace, Love, Mercy, Favour, and Forgiveness

Terbangun aku di pagi ini.  Mentari masih bersinar di tempat yang sama, masuk lewat sela-sela tralis jendela kamarku.  Burung masih berkicau riang seperti pagi-pagi sebelumnya.  Tubuhku pun masih sama.  Tak ada yang berubah kecuali roh dan hatiku.




Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu, dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan Kuberikan kepadaMu hati yang taat.  RohKu akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya.
Yehezkiel 36.26-27



Pikirku seakan flashback pada apa yang kualami kemarin.  Semuanya seakan mimpi.  Terjadi begitu tiba-tiba tanpa pernah kuduga.  Tuhan memang bekerja tanpa pernah dapat kubayangkan.  Setiap kejadian yang terjadi dalam hidupku seperti sebuah kejutan yang harus siap kuterima kapanpun ia datang.

Saat ini entah perkataan apalagi yang dapat kuucapkan selain sejuta syukur dan terimakasih.  Sekian lama baru kusadari bahwa ternyata aku dikasihi.  Bukan karena apa yang telah kuperbuat.  Melainkan karena hidupku berharga.  Aku telah diampuni.  Bukan hanya karena kesalahan yang telah kubuat sebelumnya.  Tapi juga untuk kesalahan yang bahkan belum pernah aku buat.  Aku mendapat perkenanan dan kemurahan hatiNya.  Ya...aku, orang yang belum sempurna dan seringkali menyakiti hatiNya setiap hari.

Aku bukan lagi wanita rapuh yang lemah.  Bukan lagi wanita yang hidup dalam masa lalu dan kegagalannya.  Bukan lagi wanita yang oversensitive dan berpandangan negatif.  Bukan lagi wanita yang egois memikirkan perasaannya sendiri, tapi dengan kepekaannya ia membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.  Menjadi wanita yang mudah tersenyum dan ceria.  Wanita yang tidak dipengaruhi situasi dan mengikuti perasaannya sendiri.  Wanita yang tidak lagi mudah mengeluarkan air mata.  Wanita yang memandang lurus ke depan, tanpa menoleh ke belakang lagi.

Wanita yang berani bermimpi besar mengenai hidupnya.  Wanita yang akan menjadi inspirasi di manapun Tuhan menempatkannya.  Lewat mulutnya ia akan menghibur banyak orang yang lemah, lewat tangannya ia menunjukkan kasihNya kepada semua orang yang tertolak, lewat pikirannya ia membuka paradigma banyak orang.  Lewat imannya ia akan berkata-kata bagi banyak orang.

Rohnya akan semakin kuat, karena Tuhan tinggal diam di dalam batinnya.  Hidupnya akan penuh dengan roh, karena ia telah menanggalkan manusia lamanya dan mengenakan manusia barunya dalam Allah.


Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
2 Korintus 5: 17