Search

30.9.20

DIBAYAR SEBUNGKUS MI KUAH

 

2 Samuel 9:7 (TB)

Kemudian berkatalah Daud kepadanya: “Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku.”

 

Seorang anak laki-laki kumuh tertangkap basah mencuri obat-obatan di sebuah apotek.  Ia terpaksa mencuri untuk mendapatkan obat bagi ibunya yang sedang sakit.  Melihat hal itu, seorang pria yang membuka kedai mi di sebelah apotek tersebut merasa kasihan.  Ia menebus obat itu untuk sang anak serta menyuruh anak perempuannya untuk membekalinya sebungkus mi kuah untuk dibawa pulang.

 

Singkat cerita, 30 tahun kemudian si ayah perempuan tersebut sakit dan ia tidak memiliki cukup uang untuk membayar tagihan rumah sakit.  Namun, saat ia bangun pagi, ia menemukan sebuah surat yang tertulis: “Semua tagihan sudah dibayar lunas 30 tahun yang lalu dengan sekantung obat dan sebungkus mi kuah.” Ternyata sang dokterlah yang membayar semua tagihannya, sebagai rasa balas budinya kepada si pria tersebut.  Betapa beruntungnya si anak perempuan tersebut.  Karena kebaikan hati yang pernah ditabur sang Ayah, ia dapat menuai kebaikan bagi kehidupannya. 

 

Setiap hal yang kita lakukan dalam hubungan kita dengan sesama, sebenarnya kita sedang berinvestasi bagi kehidupan mereka.  Apa yang sedang kita tabur dalam kehidupan mereka, itulah yang akan kita tuai pada akhirnya nanti.  Mungkin bukan kita yang akan menuainya, namun orang-orang di sekeliling kita dan keturunan kitalah yang akan merasakannya.

 

Percayalah, bahwa setiap kesempatan yang Tuhan berikan, setiap kejadian yang terjadi, setiap orang yang kita jumpai, bukanlah sebuah kebetulan.  Semuanya sudah diatur dan dirancang oleh Tuhan untuk kebaikan kita.  Karena ada hal-hal baik yang Tuhan mau kerjakan dalam hidup kita lewat hubungan kita dengan mereka.  Oleh karena itu, mintalah hikmat Tuhan untuk kita dapat menggenapi semua rancangan baik Tuhan dalam hidup kita dan memuliakan namaNya.

 

MENABUR KEBAIKAN, MENUAI KEBAIKAN. MENABUR KEBENCIAN, MENUAI KEBENCIAN.

No comments:

Post a Comment