Search

30.9.20

CUKUP

 

Pengkotbah 5:10 (VMD)

“Siapa yang mencintai uang tidak akan pernah puas dengan uangnya.  Siapa yang mencintai kekayaan tidak akan puas apabila ia mendapat lebih banyak lagi.  Itu juga tidak berarti.”

 

Sebuah survey dilakukan pada sekelompok orang dari berbagai kalangan profesi/pekerjaan dan kelas ekonomi yang berbeda-beda.  Mereka ditanya soal perkiraan besaran penghasilan yang mereka peroleh setiap bulan.  Apakah mereka cukup puas dengan penghasilan mereka saat ini, dan apakah mereka merasa semua kebutuhannya saat ini sudah tercukupi dengan baik.  Hasilnya, hampir 90% dari mereka menjawab belum cukup puas.

Mari kita renungkan kembali, apakah kita punya standard yang jelas dan terukur atas kata “cukup”?  Seberapa besar penghasilan yang kita seharusnya dapatkan sampai kita dapat menyatakan itu “cukup”?  Dengan kehidupan dan kebutuhan hidup yang dinamis dan terus berubah, rasanya akan sulit sekali mendefinisikan kata “cukup”.  Jadi, yang perlu kita lakukan adalah mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Dengan adanya rasa tidak pernah puas akan apa yang kita dapatkan, akan mendorong kita menjadi hamba uang, serakah, dan memiliki pola pikir yang salah tentang uang.  Pengkotbah berkata, apa yang kita usahakan di bumi (uang), tidak akan bisa kita bawa ke Sorga.  Ironis sekali bukan, jika hidup yang Tuhan percayakan pada kita hanya kita habiskan untuk mengejar uang?

Beda tipis antara bekerja untuk memenuhi kebutuhan dengan bekerja untuk memenuhi nafsu duniawi.  Kita perlu hikmat yang benar tentang bagaimana mengelola dan memakai setiap lembaran uang yang Tuhan percayakan di tangan kita.  Mari kita belajar untuk hidup bijaksana sesuai kehendakNya.  Syukurilah apa yang kita miliki saat ini dan percayalah bahwa Tuhan pasti selalu mencukupkan segala sesuatu yang kita butuhkan. 

 

CUKUP ADALAH SAAT KITA MENSYUKURI APA YANG KITA MILIKI DAN BERHENTI MENGEJAR APA YANG BELUM MILIKI.

 

No comments:

Post a Comment