Search

30.9.20

GULMA

 

Galatia 5:24 (TB)

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

 

Gulma adalah sejenis tumbuhan liar yang tumbuh begitu saja di antara lahan pertanian yang sedang diproduksi.  Ia berasal dari spesies liar yang telah berkembang sejak timbulnya area pertanian tesebut.  Kehadirannya tentu saja tidak diinginkan karena dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi, baik secara kuantitas maupun kualitas.  Perlu strategi khusus yang dilakukan para petani untuk mengendalikan pertumbuhan gulma, karena ia tumbuh begitu saja setiap hari dan secara rutin para petani harus membersihkan tanaman produksinya dari serangan gulma.

Dalam diri manusia juga terdapat “gulma” yang dapat mengganggu kualitas pertumbuhan kasih kita terhadap Tuhan dan sesama.  Gulma tersebut adalah kedagingan, yaitu ego kita.  Wajar bahwa kita memiliki ego, karena kita diciptakan Tuhan dengan tubuh kedagingan yang memiliki jiwa.  Namun, bukan berarti ego atau kedagingan kita dapat menguasai seluruh tubuh, jiwa, dan roh kita.

Setelah menerima kebenaran, kita telah menawan seluruh kedagingan kita supaya Tuhan saja yang berkuasa atas tubuh, jiwa, dan roh kita.  Artinya, kita perlu belajar menundukkan diri pada Roh yang diam di dalam kita sehingga kita dapat menguasai ego kita.  Untuk dapat mengasihi dan mengampuni sesama, kita perlu melepas segala ego dan “harga diri” kita dan taat pada penundukan Roh yang ada di dalam kita.  Begitu juga dalam konflik kita dengan sesama.  Merasa menjadi yang paling benar dan tidak menjadi pendengar yang baik adalah ciri-ciri bahwa ego kita masih berkuasa dalam hati kita.  Marilah kita belajar untuk melepaskan ego kita setiap hari dan menyerahkan diri pada penundukan Roh yang berkuasa dalam hati kita.  Mintalah Roh Kudus untuk menguasai perasaan, pikiran, perkataan, dan perbuatan kita senantiasa.

Merasa menjadi yang paling benar dan tidak menjadi pendengar yang baik adalah ciri-ciri bahwa ego kita masih berkuasa dalam hati kita

 

No comments:

Post a Comment