TIDAK DIANGGAP PENTING
“Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka
mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku.” (Hosea 8:4)
Sewaktu saya masih duduk di bangku
SMA, saya sempat sedikit kecewa dengan sahabat saya. Yang satu adalah sahabat dekat saya yang
tiba-tiba memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri tanpa
sepengetahuan saya. Ketika saya
mengetahui kabarnya dari teman yang lain, dia sudah berada di Australia. Masalahnya adalah, saya sebagai sahabat
terdekatnya, saat itu merasa bahwa dia tidak menghargai persahabatan kami
selama ini.
Bangsa Israel
juga pernah menyakiti Tuhan dengan cara yang sama. Walaupun Allah telah
menyatakan diriNya dalam memimpin kehidupan mereka dari waktu ke waktu, namun
mereka malah beribadah kepada allah lain.
Mereka juga "menyingkirkan" Tuhan dari kehidupan mereka. Mereka tidak lagi merasa perlu bertanya
kepada Tuhan dalam mengambil keputusan penting, seperti mengangkat raja maupun
pemuka agama. Mereka tidak lagi merasa
perlu meminta persetujuan Tuhan dalam melakukan sesuatu.
Bagaimana dengan kita? Apakah
kita menganggap Tuhan sebagai yang nomor satu dalam hidup kita? Apakah Tuhan adalah Pihak yang begitu penting
bagi kita, sehingga kita selalu merasa perlu bertanya kepada-Nya sebelum bertindak? Atau kita merasa dapat membuat keputusan kita
sendiri tanpa persetujuan-Nya?
Hidup kita telah ditebus dari perhambaan akan dosa dan dimerdekakan
dalam Kristus. Oleh karena itu, sudah selayaknya
kita hidup bagi Dia, sebagai milik kepunyaanNya. Tuhan berhak dan punya otoritas untuk
mengatur hidup kita. Sahabat NK, marilah
kita renungkan kembali, sudahkah kita hidup berpusatkan Kristus dan menjadikan
Dia sebagai Tuhan atas kehidupan kita?
TEMPATKANLAH TUHAN SEBAGAI PIHAK YANG TERPENTING DALAM
HIDUP KITA
No comments:
Post a Comment