Search

22.11.14

Katak yang Tuli



Katak yang Tuli

“…agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.”
Ibrani 6:12

Masih ingat cerita tentang beberapa katak yang mengadakan kontes untuk memilih siapa yang terhebat di antara mereka?  Barang siapa yang berhasil melompat ke atas menara curam yang tinggi ke atas dengan waktu tercepat adalah pemenangnya.  Ketika lomba dimulai, semua peserta melompat dengan antusias.  Sorak tepuk tangan menyemangati para peserta.  Namun beberapa dari mereka tergelincir jatuh.  Penonton mulai berkomentar, medannya terlalu berat, dindingnya terlalu licin, menara nya terlalu tinggi, dan lain sebagainya.  Sebagian dari peserta tersebut mencoba untuk naik lagi, namun gagal lagi.  Hingga akhirnya hanya ada satu pemenang yang berhasil sampai ke puncak menara, yaitu sang katak yang tuli.
Kadang kala iman tak saja cukup lewat kata-kata dan pendirian yang teguh.  Iman perlu disertai dengan perbuatan yang nyata, yaitu ketekunan.  Banyak orang Kristen seperti katak yang gagal.  Ia percaya bahwa Tuhan hebat dan sanggup melakukan hal yang mustahil dan memberikan jalan keluar untuk setiap masalah mereka.  Namun di tengah jalan, ketika mereka menemukan kegagalan, kemustahilan, halangan, dan rintangan, seringkali iman mereka menjadi lemah dan mereka menyerah.
Tuhan tidak selalu langsung menjawab doa dan menolong kita saat kita berada dalam masalah, ada perbedaan antara waktu kita dengan waktu Tuhan.  Namun seringkali kita cepat menjadi tidak sabar dalam menantikan janji Tuhan.  Itu sebabnya kita perlu kesabaran dan ketekunan.  Iman menjadi sama pentingnya dengan kesabaran.
Iman kita ucapkan dan kita akui dalam doa-doa kita, tapi kesabaran kita praktekkan dalam tindakan puasa kita, sebagai tindakan nyata kita untuk tetap tekun dalam menantikan janjiNya.  Oleh karena itu doa dan puasa menjadi dua hal yang sama pentingnya dalam menantikan janjiNya.  Lewat doa, iman kita diteguhkan.  Lewat puasa, kedagingan kita dilatih untuk tetap tekun dan berharap kepadaNya, sebagai tindakan nyata dalam perbuatan kita sehari-hari.


Ketika janji Tuhan seakan tak terlihat, iman dan kesabaranlah yang membuatmu tetap bertahan sampai pada akhirnya.

No comments:

Post a Comment