Katak yang Tuli
“…agar kamu jangan menjadi
lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian
dalam apa yang dijanjikan Allah.”
Ibrani 6:12
Masih
ingat cerita tentang beberapa katak yang mengadakan kontes untuk memilih siapa
yang terhebat di antara mereka? Barang
siapa yang berhasil melompat ke atas menara curam yang tinggi ke atas dengan
waktu tercepat adalah pemenangnya.
Ketika lomba dimulai, semua peserta melompat dengan antusias. Sorak tepuk tangan menyemangati para
peserta. Namun beberapa dari mereka
tergelincir jatuh. Penonton mulai
berkomentar, medannya terlalu berat, dindingnya terlalu licin, menara nya
terlalu tinggi, dan lain sebagainya.
Sebagian dari peserta tersebut mencoba untuk naik lagi, namun gagal
lagi. Hingga akhirnya hanya ada satu
pemenang yang berhasil sampai ke puncak menara, yaitu sang katak yang tuli.
Kadang
kala iman tak saja cukup lewat kata-kata dan pendirian yang teguh. Iman perlu disertai dengan perbuatan yang
nyata, yaitu ketekunan. Banyak orang
Kristen seperti katak yang gagal. Ia
percaya bahwa Tuhan hebat dan sanggup melakukan hal yang mustahil dan
memberikan jalan keluar untuk setiap masalah mereka. Namun di tengah jalan, ketika mereka
menemukan kegagalan, kemustahilan, halangan, dan rintangan, seringkali iman
mereka menjadi lemah dan mereka menyerah.
Tuhan
tidak selalu langsung menjawab doa dan menolong kita saat kita berada dalam
masalah, ada perbedaan antara waktu kita dengan waktu Tuhan. Namun seringkali kita cepat menjadi tidak
sabar dalam menantikan janji Tuhan. Itu
sebabnya kita perlu kesabaran dan ketekunan.
Iman menjadi sama pentingnya dengan kesabaran.
Iman
kita ucapkan dan kita akui dalam doa-doa kita, tapi kesabaran kita praktekkan
dalam tindakan puasa kita, sebagai tindakan nyata kita untuk tetap tekun dalam
menantikan janjiNya. Oleh karena itu doa
dan puasa menjadi dua hal yang sama pentingnya dalam menantikan janjiNya. Lewat doa, iman kita diteguhkan. Lewat puasa, kedagingan kita dilatih untuk
tetap tekun dan berharap kepadaNya, sebagai tindakan nyata dalam perbuatan kita
sehari-hari.
Ketika
janji Tuhan seakan tak terlihat, iman dan kesabaranlah yang membuatmu tetap
bertahan sampai pada akhirnya.
No comments:
Post a Comment