Search

22.11.14

A Change



Roma 12:2
“Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.”

Wahyu 21:5
“Lalu Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, "Sekarang Aku membuat semuanya baru!" Ia berkata juga kepada saya, "Tulislah ini, sebab perkataan-perkataan ini benar dan dapat dipercayai."

Ibrani 12:27
“Perkataan "sekali lagi" menunjukkan bahwa seluruh dunia yang sudah diciptakan akan digoncangkan dan disingkirkan, supaya yang tertinggal hanyalah yang tidak dapat bergoncang.”

Ibrani 13:8
“Yesus Kristus tetap sama, baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.”

2 Korintus 5:17
“Orang yang sudah bersatu dengan Kristus, menjadi manusia baru sama sekali. Yang lama sudah tidak ada lagi--semuanya sudah menjadi baru.”


Dari Kejadian sampai Wahyu, Alkitab mencatat tentang terjadinya proses perubahan.  Dalam Kejadian, perubahan dari yang tidak ada menjadi ada, sedangkan dalam kitab Wahyu perubahan segalanya menjadi kemuliaan.  Dan dalam kehidupan kita juga banyak perubahan.  Dari seorang anak berubah menjadi dewasa; dari yang bodoh menjadi pintar dan sebagainya.

Ketika Adam diciptakan, ia serupa dan segambar dengan Allah, tetapi ketika ia makan buah yang dilarang, ia mengalami perubaan 180 derajat.  Ia tidak lagi serupa dan segambar dengan Allah, sebab gambar itu telah rusak dan dirusakkan oleh dosa.

Dari kitab Samuel sampai Tawarikh, mencatat dengan jelas perubahan hati bangsa Israel; kadang-kadang menyembah Allah; kadang-kadang menyembah berhala.  Jikalau rajanya taat, mereka pun taat; jikalau rajanya tidak taat, mereka juga tidak taat.  Alkitab memang mencatat adanya perubahan, namun ada hal penting yang tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah, yaitu Allah sendiri! Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah tidak akan pernah ikut menjadi dosa, sebab Allah tidak berubah! (Ibrani 13:8)

Saudaraku, perhatikan keadaanmu!  Pada saat kita menerima Yesus ebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, kita telah berubah.  Status kita menjadi anak Allah, bukan anak dunia lagi.  Kita mengalami perubahan, karena Tuhan Yesus menjanjikan hal ini.  Dalam 2 Korintus 5:17 menuliskan adanya perubahan, “…yang lama berlalu dan yang baru sudah datang.”

Tetapi apakah cukup sampai di sini?  TIDAK!  Apa yang menjadi bagian Allah, telah Allah selesaikan bagi kita dengan lunas.  Sekarang, justru bagian kitalah yang harus berubah menuju kesempurnaan.  Rasul Paulus menasehatkan supaya kita jangan serupa dengan dunia tetapi berubah oleh pembaharuan budimu (Roma 12:2). Kata berubah di sini berarti kita berubah dari suatu bentuk yang lama (kebiasaan buruk) menjadi bentuk yang baru (yang berkenan kepada Tuhan).  Come on, guys, get a change!


#latepost #2002

No comments:

Post a Comment