Roma
12:2
“Janganlah
ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru,
supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan
Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.”
Wahyu
21:5
“Lalu
Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, "Sekarang Aku membuat semuanya
baru!" Ia berkata juga kepada saya, "Tulislah ini, sebab
perkataan-perkataan ini benar dan dapat dipercayai."
Ibrani
12:27
“Perkataan
"sekali lagi" menunjukkan bahwa seluruh dunia yang sudah diciptakan
akan digoncangkan dan disingkirkan, supaya yang tertinggal hanyalah yang tidak
dapat bergoncang.”
Ibrani
13:8
“Yesus
Kristus tetap sama, baik dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.”
2
Korintus 5:17
“Orang yang sudah bersatu dengan Kristus, menjadi manusia
baru sama sekali. Yang lama sudah tidak ada lagi--semuanya sudah menjadi baru.”
Dari Kejadian
sampai Wahyu, Alkitab mencatat tentang terjadinya proses perubahan. Dalam Kejadian, perubahan dari yang tidak ada
menjadi ada, sedangkan dalam kitab Wahyu perubahan segalanya menjadi
kemuliaan. Dan dalam kehidupan kita juga
banyak perubahan. Dari seorang anak
berubah menjadi dewasa; dari yang bodoh menjadi pintar dan sebagainya.
Ketika
Adam diciptakan, ia serupa dan segambar dengan Allah, tetapi ketika ia makan
buah yang dilarang, ia mengalami perubaan 180 derajat. Ia tidak lagi serupa dan segambar dengan
Allah, sebab gambar itu telah rusak dan dirusakkan oleh dosa.
Dari
kitab Samuel sampai Tawarikh, mencatat dengan jelas perubahan hati bangsa
Israel; kadang-kadang menyembah Allah; kadang-kadang menyembah berhala. Jikalau rajanya taat, mereka pun taat;
jikalau rajanya tidak taat, mereka juga tidak taat. Alkitab memang mencatat adanya perubahan,
namun ada hal penting yang tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah,
yaitu Allah sendiri! Ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah tidak akan pernah
ikut menjadi dosa, sebab Allah tidak berubah! (Ibrani 13:8)
Saudaraku,
perhatikan keadaanmu! Pada saat kita
menerima Yesus ebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, kita telah berubah. Status kita menjadi anak Allah, bukan anak
dunia lagi. Kita mengalami perubahan,
karena Tuhan Yesus menjanjikan hal ini.
Dalam 2 Korintus 5:17 menuliskan adanya perubahan, “…yang lama
berlalu dan yang baru sudah datang.”
Tetapi
apakah cukup sampai di sini? TIDAK! Apa yang menjadi bagian Allah, telah Allah
selesaikan bagi kita dengan lunas.
Sekarang, justru bagian kitalah yang harus berubah menuju
kesempurnaan. Rasul Paulus menasehatkan
supaya kita jangan serupa dengan dunia tetapi berubah oleh pembaharuan budimu
(Roma 12:2). Kata berubah di sini berarti kita berubah dari suatu bentuk yang
lama (kebiasaan buruk) menjadi bentuk yang baru (yang berkenan kepada Tuhan). Come on, guys, get a change!
#latepost #2002
No comments:
Post a Comment