Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12:11
Semenjak
hidup berumah tangga, saya belajar untuk tidak hidup bagi diri saya sendiri
saja. Sebagai seorang istri, ada banyak
hal yang harus saya urus dan rawat setiap hari, seperti kebersihan dan kerapian
rumah, sehingga enak dipandang dan kami yang tinggal di dalamnya menjadi nyaman
saat berada di rumah. Satu hal yang
seringkali terabaikan adalah kerapian taman depan. Di depan rumah, kami punya taman kecil yang
kami tanami beberapa rerumputan dan tanaman.
Seringkali saya lupa menyiram tanaman-tanaman tersebut dan memangkas
daun kering yang berguguran di rerumputan.
Sepertinya hal sepele yang mudah dilakukan dan tidak terlalu menyita
waktu bagi saya, untuk sekedar menyiram tanaman, namun juga menjadi hal yang
tidak terlalu prioritas dibandingkan
dengan harus memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya. Sehingga seringkali pekerjaan ini menjadi
terlupakan beberapa hari lamanya. Tiba-tiba
saya menemukan beberapa tanaman akhirnya layu dan mati.
Sama
halnya seperti kerohanian kita.
Seringkali kita berpikir, terlalu sibuk hari ini untuk menyediakan waktu
untuk Tuhan: bangun kesiangan di pagi hari, atau setumpuk aktivitas yang harus
kita lakukan, membuat kita berpikir, “Ah, sehari tidak saat teduh tidak akan
membuat kita “mati”.” Ya, memang
kerohanian kita tidak akan mati hanya dalam waktu satu hari. Namun satu hari akan menjadi dua hari, dua
hari menjadi satu minggu, dan begitu seterusnya.
Kekristenan
adalah soal hubungan. Dan hubungan harus
terus menerus dijaga mulai dari hal dan kebiasaan yang terlihat sepele dan
mudah, namun itulah yang membuatnya terus bertahan. Sekedar berdialog dengan Tuhan dan melibatkan
Tuhan di tengah-tengah kesibukan kita, atau merenungkan beberapa ayat Firman di
tengah-tengah waktu istirahat kita akan membuat kita terus berhubungan 24 jam
bersama dengan Tuhan. Itulah yang
menjaga “api” rohani kita tetap menyala untuk Tuhan. Percayalah, hidup tanpa Tuhan adalah
kehidupan yang sia-sia dan tidak berarti
KEHANCURAN SEBUAH HUBUNGAN
DIMULAI DARI HILANGNYA KEBIASAAN BAIK YANG KELIHATANNYA SEPELE.
No comments:
Post a Comment