Search

22.11.14

Hal yang Terabaikan



Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12:11

Semenjak hidup berumah tangga, saya belajar untuk tidak hidup bagi diri saya sendiri saja.  Sebagai seorang istri, ada banyak hal yang harus saya urus dan rawat setiap hari, seperti kebersihan dan kerapian rumah, sehingga enak dipandang dan kami yang tinggal di dalamnya menjadi nyaman saat berada di rumah.  Satu hal yang seringkali terabaikan adalah kerapian taman depan.  Di depan rumah, kami punya taman kecil yang kami tanami beberapa rerumputan dan tanaman.  Seringkali saya lupa menyiram tanaman-tanaman tersebut dan memangkas daun kering yang berguguran di rerumputan.  Sepertinya hal sepele yang mudah dilakukan dan tidak terlalu menyita waktu bagi saya, untuk sekedar menyiram tanaman, namun juga menjadi hal yang tidak terlalu prioritas dibandingkan  dengan harus memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya.  Sehingga seringkali pekerjaan ini menjadi terlupakan beberapa hari lamanya.  Tiba-tiba saya menemukan beberapa tanaman akhirnya layu dan mati.
Sama halnya seperti kerohanian kita.   Seringkali kita berpikir, terlalu sibuk hari ini untuk menyediakan waktu untuk Tuhan: bangun kesiangan di pagi hari, atau setumpuk aktivitas yang harus kita lakukan, membuat kita berpikir, “Ah, sehari tidak saat teduh tidak akan membuat kita “mati”.”  Ya, memang kerohanian kita tidak akan mati hanya dalam waktu satu hari.  Namun satu hari akan menjadi dua hari, dua hari menjadi satu minggu, dan begitu seterusnya.
Kekristenan adalah soal hubungan.  Dan hubungan harus terus menerus dijaga mulai dari hal dan kebiasaan yang terlihat sepele dan mudah, namun itulah yang membuatnya terus bertahan.  Sekedar berdialog dengan Tuhan dan melibatkan Tuhan di tengah-tengah kesibukan kita, atau merenungkan beberapa ayat Firman di tengah-tengah waktu istirahat kita akan membuat kita terus berhubungan 24 jam bersama dengan Tuhan.  Itulah yang menjaga “api” rohani kita tetap menyala untuk Tuhan.  Percayalah, hidup tanpa Tuhan adalah kehidupan yang sia-sia dan tidak berarti


KEHANCURAN SEBUAH HUBUNGAN DIMULAI DARI HILANGNYA KEBIASAAN BAIK YANG KELIHATANNYA SEPELE.

No comments:

Post a Comment