Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia.
Kolose 3:23
Sewaktu kecil, saya selalu
merasa excited saat kenaikan kelas,
karena hasil perjuangan saya selama setahun untuk berjuang meraih nilai yang
tinggi akan menjadi penentu utama untuk saya bisa mendapatkan mainan yang saya
impikan. Ya, Mama selalu mengiming-imingi
saya dengan hadiah sehingga saya belajar dengan rajin di sekolah. Itulah yang memicu saya untuk belajar dengan
rajin. Namun seiring berjalannya waktu,
saat saya beranjak besar dan duduk di bangku kuliah, Mama tidak perlu lagi
mengiming-imingi saya hadiah untuk saya belajar dan memperoleh prestasi
akademik. Motivasi saya belajar dengan
giat bukan lagi karena saya akan mendapatkan hadiah, namun saya mengerti bahwa
semua ilmu yang saya pelajari, akan sangat berguna saat saya bekerja
nanti. Saya berusaha untuk mendapatkan
nilai yang terbaik, karena saya juga ingin membuat orang tua saya bangga dan
berterimakasih pada mereka telah membiayai saya kuliah hingga selesai saat saya
lulus kuliah nanti.
Analogi ini mengingatkan saya
pada kehidupan pelayanan kita. Berapa
banyak orang “melayani” di market place
dan juga di dalam gereja hanya untuk mengejar berkat? Mereka berusaha berbuat baik dan melayani
Tuhan, namun suatu ketika ada seseorang yang mengecewakan mereka dan membuat
mereka undur dari pelayanan? Atau mereka
berharap dengan pelayanan mereka, doa dan harapan dan hal-hal yang baik akan
menyertai mereka, namun ketika lelah untuk menunggu jawaban doa dari Tuhan,
mereka juga melakukan hal yang sama?
Apa motivasi pelayanan
kita? Apakah kita melayani karena ingin
mendapat “hadiah” dari Tuhan? Kekristenan
yang dewasa adalah tetap memberikan yang terbaik saat orang lain tidak
mengindahkan pelayanan kita, atau bahkan saat pelayanan kita tidak dihargai dan
orang lain mencemooh atau melakukan hal yang buruk terhadap kita. Karena dasar pelayanan kita adalah rasa
ucapan syukur kita kepada Tuhan yang telah melayakkan kita untuk menerima hidup
yang kekal dan berkemenangan. Pelayanan
kita janganlah berfokus pada penghargaan manusia, namun pada penghargaan di
mata Tuhan. Ketika kita punya motivasi
yang benar tentang pelayanan, apapun yang kita lakukan, kita pasti akan melakukan
yang terbaik, karena kita melakukannya untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Dan percayalah, ketika kita tidak fokus pada
hadiah apa yang Tuhan akan berikan, Dia pasti akan memberikan hadiah yang tidak
pernah kita pikirkan sebelumnya. (1 Kor 2:9)
FOKUS
PELAYANAN KITA ADALAH MENGEJAR APA YANG TUHAN INGINKAN, BUKAN APA YANG KITA
INGINKAN.
No comments:
Post a Comment