Search

22.11.14

Hadiah Pelayanan



Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23

Sewaktu kecil, saya selalu merasa excited saat kenaikan kelas, karena hasil perjuangan saya selama setahun untuk berjuang meraih nilai yang tinggi akan menjadi penentu utama untuk saya bisa mendapatkan mainan yang saya impikan.  Ya, Mama selalu mengiming-imingi saya dengan hadiah sehingga saya belajar dengan rajin di sekolah.  Itulah yang memicu saya untuk belajar dengan rajin.  Namun seiring berjalannya waktu, saat saya beranjak besar dan duduk di bangku kuliah, Mama tidak perlu lagi mengiming-imingi saya hadiah untuk saya belajar dan memperoleh prestasi akademik.  Motivasi saya belajar dengan giat bukan lagi karena saya akan mendapatkan hadiah, namun saya mengerti bahwa semua ilmu yang saya pelajari, akan sangat berguna saat saya bekerja nanti.  Saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik, karena saya juga ingin membuat orang tua saya bangga dan berterimakasih pada mereka telah membiayai saya kuliah hingga selesai saat saya lulus kuliah nanti.
Analogi ini mengingatkan saya pada kehidupan pelayanan kita.  Berapa banyak orang “melayani” di market place dan juga di dalam gereja hanya untuk mengejar berkat?  Mereka berusaha berbuat baik dan melayani Tuhan, namun suatu ketika ada seseorang yang mengecewakan mereka dan membuat mereka undur dari pelayanan?  Atau mereka berharap dengan pelayanan mereka, doa dan harapan dan hal-hal yang baik akan menyertai mereka, namun ketika lelah untuk menunggu jawaban doa dari Tuhan, mereka juga melakukan hal yang sama?
Apa motivasi pelayanan kita?  Apakah kita melayani karena ingin mendapat “hadiah” dari Tuhan?  Kekristenan yang dewasa adalah tetap memberikan yang terbaik saat orang lain tidak mengindahkan pelayanan kita, atau bahkan saat pelayanan kita tidak dihargai dan orang lain mencemooh atau melakukan hal yang buruk terhadap kita.  Karena dasar pelayanan kita adalah rasa ucapan syukur kita kepada Tuhan yang telah melayakkan kita untuk menerima hidup yang kekal dan berkemenangan.  Pelayanan kita janganlah berfokus pada penghargaan manusia, namun pada penghargaan di mata Tuhan.  Ketika kita punya motivasi yang benar tentang pelayanan, apapun yang kita lakukan, kita pasti akan melakukan yang terbaik, karena kita melakukannya untuk Tuhan, bukan untuk manusia.  Dan percayalah, ketika kita tidak fokus pada hadiah apa yang Tuhan akan berikan, Dia pasti akan memberikan hadiah yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. (1 Kor 2:9)


FOKUS PELAYANAN KITA ADALAH MENGEJAR APA YANG TUHAN INGINKAN, BUKAN APA YANG KITA INGINKAN.

No comments:

Post a Comment