Search

22.11.14

Hulk

Mazmur 37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.

Siapa yang tidak tau tokoh Hulk: tokoh dalam komik keluaran Marvel Comic yang akan berubah menjadi monster hijau dan berkekuatan super untuk menghancurkan barang-barang di sekitarnya saat ia berubah emosi menjadi marah atau sedih. Seringkali Hulk menjadi incaran polisi karena tindakan destruktif yang ia lakukan. Hulk akan kembali menjadi normal ketika emosinya pun ikut kembali normal. Namun, sayangnya, semua barang dan keadaan yang telah ia hancurkan, tidak ikut kembali normal seperti sedia kala.

Cerita ini Nampak keren dan menarik untuk ditonton. Ya, jalan cerita yang seru dan menegangkan di beberapa adegan membuat film ini disukai tidak saja oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Namun, ada hal yang bisa kita pelajari dari tokoh Hulk ini. Bahwa seringkali dalam kemarahan dan kesedihan kita, kita menjadi seperti “Hulk”, menjadi seseorang yang bukan diri kita, dan melakukan tindakan-tindakan destruktif, baik secara fisik maupun batin/emosi jiwa. Kita menjadi lepas kendali dan jadi membabi buta, akhirnya melakukan berbagai tindakan konyol yang pada akhirnya kita sesali di kemudian hari. Banyak hal yang bisa membuat kita marah. Mungkin menurut sebagian orang, marah itu wajar. Memang marah tidak membuat kita berdosa. Namun, ketika kita sudah tidak dapat mengendalikan marah dan emosi kita, itulah yang menjadi dosa di hadapan Tuhan. 
 
Bukan masalah benar atau tidak benarnya sebuah masalah yang membuat kita perlu menjadi marah, namun bagaimana respon kita menghadapi masalah tersebut tanpa perlu menjadi marah dan hilang kendali. Biarlah dalam segala situasi, hidup kita hanya dikendalikan oleh Roh Kudus yang lemah lembut dan penurut, bukan dikendalikan oleh amarah dan emosi sesaat yang mudah berubah-ubah setiap waktu.

No comments:

Post a Comment