Bahan bacaan: Roma 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh
karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Saat masih kecil, entah kita, ataupun anak-anak kita, pasti
pernah memiliki teman virtual yang dapat diajak bermain dan berbicara. Atau setidaknya, pasti pernah bermain pretend
play (berpura-pura menjadi seseorang) dan bermain dengan imajinasi
sendiri. Dalam imajinasi tersebut, kita
atau anak-anak kita bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan. Dan biasanya, ia telah melihat sebelumnya di
dunia nyata, seperti apa peran yang dimaninkannya. Kemudian ia menjadi tertarik dan ingin
menjadi seperti itu dalam dunia imajinasinya.
Begitu juga dengan hubungan kita dengan sesama. Kita tidak mungkin mengetahui bagaimana cara
kita memperlakukan dan mengasihi manusia lain tanpa kita mengerti dan mengenal
bagaimana kita dikasihi terlebih dahulu oleh Bapa di Sorga. Karena Tuhan secara pribadi adalah kasih itu
sendiri. Dan Ia ingin agar kita dapat mengenal
dan mengalami kasihNya terlebih dahulu sehingga kita dapat mengasihi pula orang
lain dengan kasih seperti yang Ia miliki.
Kasih yang Ia miliki bukan seperti kasih yang dunia
miliki. Dalam 1 Korintus 13: 4-8, Tuhan
menjabarkan seperti apa kasih yang sebenarnya, yang harus kita teladani. Saat kita mengasihi dengan kasih yang Tuhan
miliki, kita sedang merepresentasikan kepribadian Tuhan kepada dunia lewat
kehidupan kita. Dan Tuhan memakai kita
menjadi perpanjangan tanganNya untuk membawa keselamatan bagi kehidupan mereka
yang belum mengenal Dia.
Bagi dunia, kasih
mungkin perbuatan bodoh, namun bagi
Allah, ia adalah jalan masuk kepada hidup yang kekal
No comments:
Post a Comment