Bahan bacaan: Mazmur 141:2 TB
Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan
tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
Suatu waktu ada seorang anak kecil yang sedang bermain di
sebuah taman kecil dekat rumahnya.
Tiba-tiba ia berteriak histeris sambil menangis saat melihat seekor ular
kecil berjalan meliuk di tanah dekat ia berdiri. Lalu secara spontan, ia mencoba untuk berdoa agar ular tersebut bisa pergi menjauh dari
hadapannya. Namun, karena panik, tanpa
sadar doa yang ia ucapkan adalah doa yang biasa ia panjatkan sebelum tidur. Semua orang yang mendengar doa tersebut sontak
tertawa melihat kepolosan anak kecil tersebut.
Akhirnya sang Ibu yang berada di dekatnya langsung menggendong anaknya
yang ketakutan tersebut dan berusaha untuk menenangkannya kembali.
Saat kita menyembah dan menghampiri hadiratNya, terkadang
kita bisa kehabisan kata-kata dan hanya isi hati yang keluar melalui ekspresi
dan sikap hati kita saat menyembahNya.
Kita bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum mengingat betapa ajaib
perbuatanNya, atau bahkan mungkin kita bisa menangis diam seribu bahasa saat
kita merasa ada di titik terendah dalam hidup kita. Oleh karena itu, sebagus apapun kata-kata
yang kita miliki tidak pernah dapat membuat hati Tuhan tersentuh. Karena Ia melihat sikap hati kita saat
menyembahNya.
Bagi Tuhan, tidak ada yang tersembunyi di hadapanNya. Termasuk dengan apa yang ada dalam hati
kita. Ia dapat melihat dengan jelas
kesungguhan hati dan kehausan kita akan hadiratNya. Dan Ia rindu agar kita memiliki kerinduan
yang sama besar seperti Yesus yang miliki, agar kita dapat menjalin hubungan
yang lebih intim lagi denganNya dan mengalami hadiratNya dalam setiap keseharian
kita.
SIKAP HATI ADALAH PERSEMBAHAN TERBAIK YANG DAPAT KITA
BERIKAN SAAT MENYEMBAHNYA.
No comments:
Post a Comment