Bahan bacaan: Matius 26:41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke
dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Di dunia ini, ada orang-orang yang terlahir dengan kemampuan
otak yang biasa-biasa saja, namun karena ia mau berusaha dan belajar dengan
giat dan rajin, tak sedikit dari mereka yang dapat menjadi lebih sukses dari
orang-orang yang terlahir dengan IQ yang tinggi. Baik secara materi, jabatan di pekerjaan,
status sosial, dan aspek hidup lainnya.
Sama seperti pertanyaan: manakah yang lebih kuat? Anjing
hitam atau putih? Bukan perkara warna, jenis
atau golongan mereka, tapi perkara mana yang makan lebih banyak dan berlatih
lebih banyak. Demikian juga kehidupan
kita. Manakah yang lebih kuat? Roh atau
daging? Manakah yang kita beri makan
lebih banyak? Keinginan kita? Atau
keinginan Tuhan?
Saat awal Tuhan menciptakan kita, kita diciptakan sebagai
makhluk yang serupa dengan gambaranNya sendiri.
Itu artinya, kita memiliki roh yang sama seperti yang Tuhan miliki. Ia juga ingin agar kehidupan kita sesuai dengan
apa yang sudah Tuhan tetapkan atas kita.
Oleh karena itu kita perlu senantiasa bersekutu dengan Tuhan dan mengenal
kehendakNya sehingga rohNya menjadi semakin nyata atas kita. Semakin kita memperkuat roh kita, sebaliknya
kedagingan kita akan menjadi mati dan kita akan mengutamakan keinginan Tuhan
yang terjadi atas hidup kita.
Manakah yang lebih
kuat? Roh atau daging? Manakah yang kita
beri makan lebih banyak? Keinginan kita?
Atau keinginan Tuhan?
No comments:
Post a Comment