Search

20.6.20

(KATANYA) AKU SAYANG KAMU



Bahan bacaan: Yesaya 29:13 (TB)
Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.”


Jatuh cinta katanya berjuta rasanya.  Sebagian besar mengalaminya saat jaman pacaran.  Jaman di saat hanya bicara “aku sayang kamu” saja bisa bikin hati berbunga-bunga.  Setelah menikah, kata “aku sayang kamu” mungkin sudah tidak sesering dulu diucapkan, namun diungkapkan secara lain lewat tindakan nyata kepada pasangan.  Aku sayang kamu versi suami mungkin bisa saja dengan mencuci piring saat istri kelelahan mengurus anak-anak.  Sementara aku sayang kamu versi istri bisa dengan memberi pijatan lembut saat suami lelah seharian bekerja.

Bayangkan apa yang terjadi ketika sang suami atau istri berkata aku sayang kamu setiap hari, namun mengabaikan semua tugas dan tanggung jawab dalam rumah tangganya?  Apakah makna aku sayang kamu itu masih berarti?  Begitu juga dengan nyanyian doa dan puji-pujian kita terhadap Tuhan juga harus disertai dalam ketaatan pada kebenaran firmanNya.   Ia rindu agar doa dan puji-pujian kita tidak hanya menjadi sebuah kewajiban atau rutinitas yang tidak berarti tanpa kita menghidupi nilai-nilai kebenaran itu dalam kehidupan sehari-hari.

Tuhan senang akan doa dan puji-pujian yang kita lakukan, tapi Dia jauh terlebih rindu untuk kita dapat hidup di dalam kebenaran firmanNya, taat, berakar, bertumbuh, dan berbuah di dalamnya.  Tuhan ingin agar kita menjadi penyembah yang bukan hanya menyembah di dalam roh, namun juga di dalam kebenaran firmanNya.


HIDUP DALAM PENYEMBAHAN = HIDUP DALAM KETAATAN AKAN FIRMANNYA.

No comments:

Post a Comment