Search

20.6.20

JEMBATAN YANG TERBAKAR



Bahan bacaan: Yohanes 17:26
supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.


Suatu saat, seorang pemuda dari desa A mengalami perbedaan pendapat dan salah paham saat berinteraksi satu dan lainnya, sehingga konflik tersebut muncul dan tak dapat dihindarkan.  Akhirnya, para warga dari desa A sepakat untuk membakar jembatan yang selama ini berada di antara desa mereka.  Karena mereka tidak ingin lagi berhubungan dengan warga desa B.  Akibatnya, kehidupan kedua desa tersebut menjadi terisolasi dan tidak berkembang menjadi lebih baik.

Keadaan tersebut mungkin juga mewakili hubungan kita dengan sesama.  Saat seseorang menyakiti dan merugikan kita, kita terkadang mengambil keputusan untuk tidak lagi berhubungan dengan mereka.  Kita menutup diri kita dari pengampunan dan memberikan kesempatan kedua bagi orang tersebut.  Tak jarang dari kita yag memilih menghindar dan tak mau lagi berurusan dengan mereka. Sobat, sadarkah bahwa tindakan yang kita lakukan tersebut sama seperti saat warga salah satu desa tersebut membakar jembatan penghubung yang selama ini sudah terjalin?

Tuhan telah memberikan teladan bagaimana cara kita mengasihi sama seperti yang Tuhan sudah lakukan terlebih dahulu bagi kita.  Kasih seharusnya menjadi salah satu identitas nyata yang dapat dilihat oleh semua orang, bahwa kita telah mengenal kasih Tuhan yang besar bagi hidup kita.  Jika kita membakar jembatannya, bagaimana kita dapat menjadi saluran kasih Tuhan bagi orang lain?


MENUTUP DIRI DARI PENGAMPUNAN SAMA SAJA SEPERTI MEMBAKAR JEMBATAN KASIH KITA DENGAN SESAMA.

No comments:

Post a Comment