Bahan bacaan: Roma 6:13
Serahkanlah dirimu kepada Allah.. dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Saya pikir, makhluk bernama manusia ini memang diciptakan
sebagai makhluk penyembah. Kalau bukan
Tuhan, pasti ada suatu “kekuatan” yang diakui manusia lebih besar dari dirinya,
yang ia percayai dan ia agungkan. Paling
umum yang kita temui di Alkitab adalah patung, yang disebut berhala. Di Indonesia sendiri, ada orang menyembah
pohon, batu, dan yang paling popular saat ini adalah teknologi dan ilmu
pengetahuan. Karena dengan akal budi
yang Tuhan berikan, manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
canggih seperti sekarang ini, sehingga mereka sangat memuja dan mengagungkannya
sebagai “penyelamat” hidup mereka.
Kita, sebagai orang yang sudah mengenal kebenaran, perlu
mengerti bagaimana sikap kita saat menyembah Tuhan. Inti dari penyembahan
adalah penyerahan diri. Artinya, kita
tunduk dan taat pada otoritas yang kita sembah, yaitu Tuhan. Bukan sekedar pengagungan yang kita sampaikan
kepadaNya, namun terlebih penting adalah sikap hati kita untuk taat pada
seluruh firman dan kehendakNya.
Menyembah adalah memercayai bahwa Allah yang memegang
kendali hidup kita. Menyembah juga
berarti mengakui keterbatasan kita sebagai makhluk yang tidak sempurna. Dan memercayai Allah dan mengakui
keterbatasan kita bukanlah kejadian satu kali, namun proses setiap hari yang
perlu kita jalani. Tuhan rindu agar kita
memiliki sikap hati yang tepat saat menyembah.
Karena Tuhan tidak melihat seberapa bagus kata-kata pengagungan kita,
tapi seberapa benar sikap hati kita saat menyembahNya.
INTI DARI PENYEMBAHAN ADALAH PENYERAHAN DIRI