Mazmur 105:1
Bersyukurlah kepada TUHAN serukanlah nama-Nya,
perkenalkanlah perbutanNya di antara bangsa-bangsa!
Suatu hari seorang anak kecil berdoa demikian dalam doa
malamnya : “Tuhan Yesus, tolong beliin aku mainan yang banyak ya.” Melihat kepolosan anaknya, sang Ibu nya
mengkoreksi doa anaknya dan mengajarkan agar ia sebaiknya mengucap syukur atas
apa yang ia miliki, daripada terus meminta Yesus untuk mengabulkan permintaannya. Keesokan harinya, sang anak berdoa lagi:
“Tuhan Yesus, terimakasih udah kasih aku mainan yang banyak, tapi Tuhan Yesus
tetap bakal kasih aku mainan lagi iya kan Tuhan Yesus?”
Kepolosan seorang anak kecil memang terkadang menggelitik
kita. Namun, ilustrasi di atas
mengingatkan kita lagi tentang kapan terakhir kali kita mengucap syukur. Bukan hanya atas semua sukacita dan hal-hal
yang menyenangkan hati kita, tapi juga atas semua proses, kejadian tidak
mengenakkan, masalah yang belum ada solusinya, dan hal-hal yang membuat kita
tidak nyaman lainnya? Bahkan, berapa
banyak dari kita yang malah mengeluh, menyerah, mundur, atau bahkan apatis dan
marah terhadap Tuhan atas kejadian yang tidak mengenakkan atas hidup kita?
Bagaimana respon, sikap hati, dan perkataan yang keluar
terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita mencerminkan bagaimana
sikap penyembahan kita terhadap Tuhan.
Dengan mengucap syukur atas semua
yang terjadi, secara tidak langsung kita sedang menyembah Tuhan dan kita
memercayai kedaulatan kuasaNya terjadi atas hidup kita. Mari kita menyembahNya dengan ucapan syukur
kita.
SELALU ADA SEBUAH ALASAN UNTUK MENGUCAP SYUKUR SETIAP
HARI.
No comments:
Post a Comment