Mazmur 118:24 (TB)
Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita
bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
Euforia kemeriahan Asian Games sedang berlangsung. Semua orang mendadak menjadi sangat
nasionalis dan mendukung para atlet yang berjuang dalam setiap
pertandingan. Mereka nampak begitu
bersukacita saat atlet kebanggaan mereka mencetak skor dalam penampilannya
dalam pertandingan. Apakah yang membuat
mereka begitu bergembira? Apakah karena
sang atlet semata-mata memperoleh skor yang banyak? Bukan.
Sebenarnya, yang membuat mereka bersukacita adalah kemenangannya itu
sendiri. Apa gunanya jika nilai skor
yang tinggi namun sang lawan dapat mengalahkannya dengan skor yang lebih tinggi
lagi?
Itu sebabnya mengapa sukacita tidak tergantung dari keadaan
dan kondisi hati kita semata-mata.
Sukacita muncul dari sikap hati dan pola pikir tentang bagaimana kita
memandang kehidupan kita. Kita mungkin
memiliki masalah yang masih belum terselesaikan. Keadaan hidup kita sedang tidak baik-baik
saja. Namun saat kita memiliki sikap
hati yang benar, kita bisa memandang bahwa kita hidup dalam kemenangan yang
sudah Tuhan sediakan untuk kita. Menang
atas setiap masalah, menang atas setiap kedagingan hati kita, menang atas setiap
pencobaan yang Iblis rancangkan atas hidup kita. Itulah dasar sukacita kita.
Tuhan menetapkan kita sebagai orang-orang yang lebih dari
pemenang. Begitulah seharusnya kita bisa
menempatkan diri kita. Di setiap hari
yang kita jalani, mari selalu ucapkan syukur untuk setiap apa yang sudah dan
akan Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Karena
ucapan syukur kita akan membawa kita pada kemenangan demi kemenangan di dalam
Tuhan.
Sukacita kita
janganlah tergantung dari keadaan hati kita, tapi dari sikap hati tentang
bagaimana kita memandang kehidupan kita
No comments:
Post a Comment