Search

28.4.19

KEEP IN BALANCE

Pengkotbah 3:1 AMP
To Everything there is a season, and a time for every matter or purpose under heaven.

Ada seorang anak muda yang memiliki karir yang sedang menanjak.  Namun sayang, tidak begitu dengan kehidupan pernikahannya.   Ia sering bertengkar dengan istrinya.  Suatu hari, untuk menenangkan diri, ia memutuskan berlibur ke rumah orang tuanya.  Sama seperti dirinya, ayahnya adalah seorang businessman sukses.  Ia memiliki rumah yang sangat indah di kaki bukit, dengan taman yang luas dan ada peternakan sapi kecil di belakang rumahnya.

Saat berjalan-jalan di peternakan sapi bersama ayahnya, anak muda ini bertanya, “Ayah, bagaimana caranya ayah bisa memiliki taman seindah ini, sambil tetap bisa bekerja dan mengambil semua keputusan penting di kantor?”  sang Ayah tersenyum, “Ada keindahan lain yang belum kamu lihat.  Kamu boleh lihat, tapi sambil melihat-lihat, bantu Ayah untuk mengambil ember berisi hasil perahan susu sapi-sapi hari ini dan bawa ke rumah.  Tapi hati-hati, jangan sampai ada yang tumpah.”, pesan Ayahnya.

Sesampainya di rumah, sang Ayah bertanya, “Apakah kamu sudah melihatnya?” “Saya terlalu fokus memerhatikan susunya agar tidak tumpah, jadi aku tidak melihatnya sama sekali.”  Sekali lagi, ia membawa ember lainnya, namun kali ini sepanjang jalan ia melihat sekeliling dan menikmati keindahan taman rumah Ayahnya yg luas.  Namun sayangnya, sesampainya di rumah, susu tersebut tinggal berisi ¾ ember.

Sang Ayah berkata, “Begitulah dengan kehidupan, Nak.  Saat kamu terlalu fokus dengan satu hal, ada hal lainnya yang kamu akan korbankan.  Hidup ini seperti naik sepeda.  Kita harus memerhatikan keseimbangan antara aspek hidup yang satu dengan yang lain setiap saat.  Saat kita lengah untuk menjaga keseimbangan, kita akan terjatuh.”

Saat Tuhan memberikan kita keberhasilan dalam salah satu aspek kehidupan kita, kita perlu ingat bahwa ada aspek kehidupan lain yang Tuhan ingin tetap kita perhatikan.   Kita perlu memerhatikan semua aspek kehidupan tersebut agar tetap sejalan dengan kehendak Tuhan dalam hidup kita dan menjadi maksimal.

KESEIMBANGAN HIDUP MEMBAWA KITA PADA KEMAKSIMALAN HIDUP

No comments:

Post a Comment