Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia.” (1 Korintus 2:9)
Suatu saat saya menonton sebuah film Hollywood bergenre action
drama yang saya sukai. Dalam film
tersebut, menurut saya, plot alur film nya berbeda dengan film-film lainnya
dengan jalur cerita yang itu-itu saja.
film ini, sang penulis skenario berhasil mengarahkan penonton untuk
menebak-nebak seperti apa akhir dari cerita film tersebut. Hal seperti ini yang biasanya membuat
penonton semakin penasaran dan menanti-nantikan bagian akhirnya. Saat bagian terakhir dalam film tersebut
tiba, ternyata bagian akhir dari film tersebut tidak sesuai dengan dugaan saya,
bahkan saya cukup kaget bahwa bagian akhirnya harus seperti itu. Dan sebenarnya, itu bukan akhir film yang
saya inginkan. Tapi bukan berarti saya
menjadi kecewa pada sang penulis skenario nya.
Karena saya yakin, baginya, itulah bagian akhir yang terbaik untuk semua
peran yang ada di film tersebut.
Sama seperti hidup kita, kita ada dalam sebuah film di
mana Tuhanlah penulis skenario nya, sementara kita adalah pemeran utamanya. Seorang peran tidak menentukan bagian akhir
yang ia inginkan sendiri. Karena ia
hanyalah pemeran yang tugasnya bermain sesuai skenario yang ada. Dan apa yang kita tahu tentang film yang kita
mainkan ini, hanya ada dalam sudut pandang kita sendiri. Meskipun mungkin bagian akhir yang ditentukan
oleh penulis skenario tidak kita sukai, tapi percayalah, itulah yang terbaik
untuk kita.
No comments:
Post a Comment