Search

28.4.19

CARA KREATIF TUHAN


TUHAN berkata, “Pikiran-Ku tidak seperti pikiranmu.  Jalanmu tidak seperti jalan-Ku.” (Yesaya 55:8 Versi Mudah Dibaca)

Suatu kali, sebuah kota mengalami musibah banjir besar sehingga semua penduduk di kota itu harus dievakuasi keluar dari wilayah tersebut.  Seorang lelaki paruh baya kemudian berdoa dan meminta pertolongan Tuhan..  Saat tetangga sekitar rumahnya mulai keluar dari rumah mereka, mereka mengajak lelaki ini untuk keluar bersama-sama dengan mereka ke tempat pengungsian.  Namun ia menolak, karena ia yakin bahwa Tuhan pasti menolongnya secara langsung dan menyelamatkan nyawanya.  

Beberapa lama kemudian air semakin meninggi, dan  datang lagi bala bantuan dari petugas setempat yang datang menggunakan perahu karet.  Lagi-lagi ia menolak bahwa Tuhan pasti akan menolong dirinya secara langsung.  Hingga akhirnya debit air sudah tinggi dan ia sudah berada di atap rumah untuk menghindari air yang datang dengan cepat, sebuah helicopter datang untuk menyisir korban yang mungkin masih berada di lokasi.  Sambil terus berdoa, lelaki ini menolak bantuan helicopter yang datang dan masih berharap Tuhan datang kepadanya dan membawanya pergi dari situ.  

Singkat cerita ia meninggal karena air yang terus meninggi dan tidak ada lagi bantuan yang datang kepadanya.  Saat bertemu dengan Tuhan di Sorga, lelaki ini protes mengapa Tuhan tidak menolongnya hingga ia meninggal.  Lalu Tuhan berkata: “Aku sudah berusaha menolongmu tiga kali lewat orang-orang yang Aku pakai untuk menawarkan bantuan padamu tapi kamu menolaknya.”

Sahabat, seringkali kita membatasi bagaimana cara Tuhan menolong hidup kita.  kita terlalu fokus dengan pemikiran kita sendiri, sehingga kita lupa bahwa Tuhan punya 1001 macam cara untuk menolong kita.  bahkan, bukan seperti yang kita bayangkan atau yang kita inginkan.  Tapi percayalah, Tuhan tidak pernah memberikan kepada kita rencana yang gagal atau kurang baik, namun rancangan yang penuh dengan damai sejahtera dang membawa kebaikan bagi kita orang-orang yang mengasihiNya.

No comments:

Post a Comment