Search

30.4.19

PENUNDUKAN DIRI


Matius 15:8
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Dalam perjanjian baru, dalam bahasa aslinya (Yunani), terjemahan kata penyembahan berasal dari kata _proskuneo_ yang artinya sikap tubuh yang menyembah sampai ke tanah, yang menunjukkan suatu penghormatan, pengagungan kita terhadap Tuhan.  Jadi, penyembahan yang sebenarnya bukanlah bicara mengenai suasana hati yang tepat, atau waktu dan tempat yang mendukung, atau bahkan iringan musik pelan yang dapat memengaruhi keadaan hati kita.  Penyembahan adalah suatu sikap hati, di mana kita mengakui kedaulatan kuasa Tuhan memerintah atas hidup kita.

Menyembah identik dengan ketaatan dan penundukan diri kita terhadap kehendak Tuhan.  Artinya, bukan kita lagi yang menjadi pusat kehidupan kita, melainkan Tuhan.  Untuk itu, kita perlu mematikan kedagingan kita sendiri, demi kehendak Tuhan yang tergenapi dalam kehidupan kita.

Di saat kita lebih memilih untuk taat kehendak Tuhan daripada mendengarkan pendapat manusia yang nampaknya logis dan benar, di saat itulah kita sedang menyembah Tuhan.  Di saat kita memilih untuk tetap hidup benar di hadapan Tuhan dan mematikan keinginan daging kita, di saat itulah kita sedang menyembahNya. Sahabat, mari evaluasi kembali kehidupan kita, apakah hari-hari ini kita sudah menyembahNya dengan cara yang benar?  Karena penyembahan yang Tuhan sukai adalah sikap hati kita yang benar di hadapanNya.

Menyembah bicara soal meletakkan ego dan kepentingan diri kita di tempat paling bawah dan meletakkan siapa/apa yang kita sembah di tempat paling terutama di dalam hidup kita.

No comments:

Post a Comment