Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri
takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia
untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibrani 4:16)
Suatu kali dua orang pangeran kecil dari sebuah kerajaan
sedang bermain-main pedang-pedangan di taman istana. Mereka
terlihat bahagia dan tertawa senang saat bermain, sehingga mereka tidak
sadar bahwa pedang-pedangan yang mereka gunakan membuat salah satu patung yang
terletak di taman istana tersebut jatuh dan pecah hingga hancur
berkeping-keping. Sayangnya, patung itu
baru saja dibuat sang Raja dan ia begitu menyukainya. Karena takut sang Raja
marah, kedua pangeran tersebut berpikir keras bagaimana caranya agar sang Raja
tidak mengetahui peristiwa ini. Mereka
segera membereskan puing-puing patung tersebut dan berharap agar Raja tidak
menyadari bahwa patung tersebut hilang dan tidak berada di tempatnya.
Sayangnya, Raja menyadarinya. Ia kaget bahwa patung baru kesayangannya
hilang dari tempatnya. Sehingga ia
menyampaikan perintah kepada semua prajurit dan orang-orang dalam istananya
untuk mencari patung tersebut. Dengan
ketakutan, kedua pangeran itu bungkam dan tidak memberitahukan peristiwa
tersebut kepada siapapun. Mereka tidak
dapat membayangkan bahwa Raja akan marah kepadanya dan mungkin mereka berdua
bisa diusir dari istana.
Setealah beberapa hari semua orang sibuk mencari patung
tersebut dan kedua pangeran tersebut tidak enak hati menyimpan kesalahan yang
mereka lakukan. Akhirnya, walaupun ketakutan, kedua pangeran tersbut akhirnya
mengakui kesalahannya kepada Raja.
Ajaibnya, bukannya marah, sang Raja memuji keberanian kedua pangeran
kecilnya yang sudah mau mengakui kesalahan mereka. Sang Pangeran kecil berkata, “Ayah, mengapa
Ayah tidak marah padaku?” Lalu sang Raja
menjawab, “Karena kamu berani mengakui kesalahanmu. Tapi lain kali, tidak perlu menunggu hingga
beberapa hari lamanya kan untuk mengakuinya?
Karena kesalahan apapun yang kamu lakukan, tidak akan mengubah statusmu
sebagai anakku.”
No comments:
Post a Comment