Ef 4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan
iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Anak saya
yang berumur hampir dua tahun sedang senang-senangnya mengeksplorasi segala hal
di sekitarnya. Mulai dari membuka semua
laci dan lemari di rumah, lalu mengeluarkan semua isinya keluar, kemudian
mengambil barang-barang yang ia anggap menarik untuk dimainkan dan di-explore. Hasilnya, rumah saya menjadi selalu terlihat
berantakan dan barang-barang seringkali berada di tempat yang tidak
seharusnya. Terlebih lagi jika ia saya
tinggal makan sendiri. Ia seringkali
menumpahkan makanannya ke meja makan lalu mengacak-acak makanannya hingga
berceceran ke meja, kursi, dan lantai.
Jika saya sedang menyapu, sampah yang sudah saya kumpulkan di pengki
kadang ditumpahkan lagi ke lantai yang sudah saya sapu. Atau jika ia berhasil menemukan pensil warna
atau bolpen, ia dengan gembira menggoreskannya ke sofa atau tembok putih rumah
kami.
Namun
walaupun begitu, saya bisa memakluminya karena ia masih anak-anak. Akan sangat membuang waktu dan tenaga saya
jika saya memarahinya. Ia belum
mengerti. Diberikan pengertianpun baru
bisa yang sederhana saja, karena ia belum dewasa dan mengerti konsekuensi
perbuatannya. Tapi, seiring dengan
pertumbuhannya nanti, saya percaya bahwa ia akan memiliki pemikiran, pandangan,
dan kemampuan untuk mengetahui yang baik dan tidak baik.
Seperti
halnya kedewasaan jasmani, kedewasaan rohani juga tidak kita dapatkan secara
instan namun lewat proses yang teruji oleh waktu. Lewat setiap kejadian dan masalah, Tuhan
mengajarkan kita memiliki nilai dan karakter yang serupa denganNya sehingga
pada akhirnya kita menjadi mencapai tingkat kedewasaan yang penuh dan sesuai
dengan kehendakNya.
Oleh karena
itu sahabat, jangan pernah menolak proses Tuhan dalam hidup kita. Karena itulah yang membuat kita “naik kelas”,
bertumbuh hari lepas hari untuk menjadi semakin dewasa di dalam hidup
kita. Miliki respon yang benar dan sikap
yang rendah hati dan selalu mau diajar setiap hari.
No comments:
Post a Comment