Search

23.1.18

CANTIK SEPERTI EMAS MURNI



Rm 5: 3-5 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.  Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Menarik sekali saat saya menyaksikan bagaimana proses pemurnian sebuah emas menjadi emas murni batangan.  Mengapa disebut emas murni?  Karena logam emas yang didapatkan dari hasil tambang sudah dilebur hingga titik lebur tertentu menjadi cair dan semua kotoran, debu, karat, dan logam-logam lain yang bercampur naik dan mengapung di permukaan sehingga dapat dipisahkan dan dibuang dengan mudah.  Setelah itu, suhu lebur dinaikkan kembali dan proses pemurnian dilakukan kembali hingga berulang kali hingga didapatkan emas yang benar-benar murni.  Seorang yang paham betul di bidangnya, dapat dengan mudah mengetahui mana emas yang benar-benar murni dan mana emas yang tidak melalui proses peleburan berulang kali.  Emas murni adalah logam yang lembut, lentur dan mudah dibentuk, serta berwarna kuning mengkilat.
Bayangkan apa yang terjadi jika seandainya emas yang akan dimurnikan menolak dan menyerah di tengah jalan?  Apakah ia bisa menjadi emas yang murni dan dijual dengan harga tinggi?  Tentu saja tidak.  Berapa banyak di antara kita yang menyadari, Tuhan seringkali “menguji” kita berulang kali dengan masalah yang sama?  Ketahuilah bahwa Tuhan juga sedang membentuk hati kita sehingga memiliki hati dan iman yang murni dan teruji, dan terpisah dari karakter dan kebiasaan yang tidak baik dan negatif, yang akan menghambat pertumbuhan iman kita.  Hati yang sudah diuji akan mudah dibentuk, karena memiliki ketaatan akan kehendakNya.
Selama mengalami proses pemurnian, tidak pernah ada ceritanya dapat kita tangani dengan mudah dan tanpa pengorbanan.  Sebagian besar dari kita mungkin menangis, merasa putus asa, ingin menyerah, atau mungkin kecewa dengan apa yang Tuhan kerjakan atas hidupnya.  Namun bukan tanpa tujuan Tuhan mengizinkan semuanya terjadi atas hidup kita.  Ia sedang memurnikan hati kita sehingga mudah dibentuk dan diajar sesuai kehendakNya.
Allah ingin hidup kita menjadi maksimal sesuai dengan apa yang sudah Tuhan rancangkan atas kita.  Untuk itu, pertama-pertama Tuhan ingin kita mengerti bahwa Tuhan punya rencana yang terbaik dan Tuhan ingin kita menjadi alat kemuliaanNya.  Yang kita perlukan adalah taat dan percaya penuh akan janji dan kehendakNya.  Oleh karena itu, Tuhan perlu mengikis hal-hal negatif dalam hidup kita dan memurnikan hati kita.
Bagaimana respon kita saat Tuhan membentuk hidup kita?  Janganlah menolak proses pemurnian yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita.  Sebaliknya, tetap setia dan taat.  Tetaplah berharap dan nantikanlah janji Tuhan.  Kita akan menjadi alat kemuliaan Tuhan dan hidup kita menjadi maksimal.  Bukankah tidak ada kehidupan yang lebih baik dari itu?

No comments:

Post a Comment