Search

23.1.18

MONYET YANG DIPENJARA



“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Yohanes 5:6

Ada sebuah percobaan tentang seekor monyet yang dikurung di dalam sebuah kotak besi  kecil berjeruji berukuran 1 x 1 meter selama bertahun-tahun.  Pada awalnya, monyet tersebut menghabiskan seluruh energinya untuk berusaha keluar dari tempat kecil yang mengurungnya tersebut.  Namun setelah bertahun-tahun kemudian, binatang tersebut berusaha beradaptasi dengan kehidupan barunya yang sempit.  Ia tidak lagi loncat kesana kemari dan berusaha membebaskan dirinya sendiri.  Dalam kehidupan kesehariannya, ia hanya berjalan beberapa langkah mondar mandir ke kiri dan kanan, lalu lebih banyak duduk diam dan membiasakan dirinya untuk hidup dalam kotak kecil tersebut.  Beberapa tahun kemudian, kotak besi tersebut dibongkar dan dilepas.  Namun, sang monyet tetap saja duduk diam dan hanya berjalan beberapa langkah ke kiri dan kanannya.  Ia tidak sadar bahwa kerangkeng besinya sudah dilepas dan sebenarnya ia bisa kembali loncat kesana kemari dengan bebasnya seperti semula.  Ia sudah terlanjur nyaman dengan kehidupan barunya dan menyesuaikan diri untuk hidup dengan kehidupan tersebut.
Dalam alkitab ada dua contoh kehidupan berbeda yang dapat kita pelajari.  Contoh pertama adalah tentang seorang lumpuh yang berbaring dekat kolam Betesda.  Kita dapat melihat bagaimana ia sudah “kehabisan” pengharapan untuk mengalami mujizat kesembuhan, setelah 38 tahun ia berusaha untuk mendapat kesembuhan tersebut.  Walaupun ia percaya bahwa kolam tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya, namun ia hanya dapat berbaring di pinggir kolam tersebut dan menyaksikan orang lain yang mengalami kesembuhan.  Pada akhirnya ia mendoktrin dirinya sendiri bahwa ia tidak akan mungkin mengalami kesembuhan tersebut dan membiasakan kehidupannya dengan kondisi tubuhnya yang lumpuh.  Contoh kedua tentang seorang wanita yang sudah dua belas tahun mengalami pendarahan dan tidak kunjung sembuh setelah berusaha pergi berobat ke berbagai tabib yang ada di kotanya.  Namun kita dapat melihat bahwa ia masih memiliki iman dan pengharapan yang tetap teguh bahwa Yesus dapat menyembuhkannya.
Terlepas dari berapa lama penyakit yang diderita oleh kedua orang dalam contoh tersebut  kita belajar bahwa kesembuhan datang kepada orang yang bukan saja beriman dan percaya kepada Tuhan, namun juga bagaimana kita tetap konsisten dalam iman kita untuk tetap berpengharapan kepada Tuhan, walaupun kelihatannya tidak ada titik terang dan jalan keluar untuk segala penyakit dan masalah kita.  Sahabat, percayalah bahwa tidak selamanya Tuhan membiarkan kita mengalami penderitaan dalam penyakit dan masalah.  Tuhan sudah menyiapkan jalan keluar untuk kita dan tepat pada waktunya.  Tuhan ingin lihat kesungguhan dan pengharapan iman kita dalam Tuhan.  Oleh karena itu, jadilah kuat dalam iman dan pengharapan kita, dan tetap bersyukur atas segala yang Ia izinkan terjadi dalam hidup kita.

No comments:

Post a Comment