Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu
tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah
yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun. Yakobus 1:2-4
Saya tidak dapat
membayangkan jika Thomas Alfa Edison berhenti di percobaannya yang ke 55 saat
berusaha menciptakan lampu. Kira-kira
apakah yang terjadi dengan dunia ini sekarang?
Juga bagaimana saat Kolonel Sanders pasrah saja dengan kehidupannya yang
biasa-biasa saja dan terlalu malas untuk pergi menawarkan resep istimewanya
kepada orang-orang? Pasti tidak akan ada
ceritanya kini gerai makanan cepat saji itu menjamur di seluruh belahan
dunia. Juga dengan ribuan orang-orang
lainnya: Bill Gates, Oprah Winfrey, Soichiro Honda, Walt Disney, JK Rowling,
Michael Jordan, Bethoven, dan lain-lain.
Kesamaan mereka
semua adalah satu: pernah gagal. Gagal
bukanlah hal yang menakutkan atau aneh di telinga kita. Semua orang mungkin pernah merasa gagal dalam
kehidupannya. Namun, respon setelahnya
yang membentuk masa depan mereka. Jika
ia memilih untuk tetap terpuruk dan meratapi kondisinya, tidak akan pernah ada
masa depan untuk mereka.
Bahkan Raja Daud
pun pernah gagal dan jatuh dalam dosa perzinahan. Namun responnya yang mau mengakui
kesalahannya dan bertobat membuat ia tetap ada dalam garis silsilah kelahiran
Yesus. Bahkan disebut Yesus, anak Daud.
Tuhan tidak
menciptakan kita tanpa tujuan. Setiap
dari kita, perlu menghidupi mimpi yang Tuhan taruh dalam kehidupan kita
masing-masing. Namun, ketika sudah
mendapatkan mimpi itu, juga bukan berarti kita tidak akan pernah gagal. Gagal adalah proses yang Tuhan izinkan
terjadi untuk menempa karakter kita sehingga kita dapat dipercaya dengan
perkara-perkara yang lebih besar. Ketika
karakter kita siap, disitulah janji Tuhan menanti dan tersedia bagi kita.
Sahabat, mari
sikapi kegagalan dengan hati yang mau dibentuk dan diajar. Karena respon kita terhadap kegagalan,
menentukan tindakan kita selanjutnya, yang sudah pasti akan menentukan juga
masa depan kita nantinya. Ketika kita
merespon kegagalan dengan benar, janji Tuhan pasti tersedia bagi kita.
No comments:
Post a Comment