Search

23.1.18

LILIN KECIL YANG BERMIMPI BESAR



Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.  Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Yesaya 60:1-2

Saya ingat tentang cerita seorang ayah yang ingin mewariskan harta terbesarnya kepada salah satu dari ketiga anaknya.  Sang Ayah memberikan sejumlah uang kepada mereka dan meminta mereka untuk mengisi sebuah ruangan yang cukup besar dengan apapun yang dapat mereka beli dengan uang tersebut .  Si anak pertama membeli tumpukan-tumpukan jerami yang cukup besar, namun, hingga uangnya habis pun, ia tidak berhasil memenuhi ruangan tersebut.  Si anak kedua membeli berbagai balok kayu yang besar-besar untuk memenuhi ruangan.  Namun, karena harga nya lebih mahal daripada jerami, ia hanya berhasil mengisi seperempat dari ruangan besar tersebut.  Saat si anak ketiga masuk ke dalam ruangan, ia tidak membawa apapun kecuali beberapa batang lilin dan kotak korek api.  Ia menempatkannya di beberapa titik sudut dalam ruangan tersebut, dan menyalakan api dengan korek tersebut.  Alhasil, seluruh ruangan kini penuh dengan cahaya terang dari lilin-lilin tersebut.  Singkat cerita, akhirnya sang Ayah mewariskan hartanya kepada si anak ketiga, karena ia dinilai memiliki hikmat dan kebijaksanaan yang lebih dari kedua saudaranya dalam menggunakan harta Ayahnya.

Terkadang saya membayangkan diri saya sebatang lilin kecil.  Saya punya mimpi yang besar: menerangi seluruh dunia.  Namun, seringkali kita merasa minder, saya hanya sebatang kecil, bagaimana bisa menerangi seluruh dunia ini?  Saya tidak punya nyala api yang besar seperti pada api unggun, atau pada lidah api yang dapat membakar sebuah rumah atau hutan.  Namun Tuhan berbicara kepada saya dengan jelas saat prosesi candle light ceremony pada acara peringatan Natal tiap tahun di gereja.  Saat sebuah lilin kecil membagi cahayanya bagi lilin kecil yang lain, hingga akhirnya seluruh ruangan yang gelap penuh dengan cahaya indah yang memukau.  Ternyata saat si lilin kecil mau membagi terangnya dengan orang lain, kita dapat menerangi pertama-tama lingkungan di sekitar kita.  dan orang-orang di sekitar kita juga pasti akan melakukan hal yang sama, sehingga akhirnya seluruh lingkaran kehidupan kita dan orang lain dipenuhi oleh terang kita.  Jadi kuncinya adalah respon dan mau melakukan bagian kita, sekecil apapun itu dalam hidup kita.

Terkadang tidak perlu menjadi Ahok atau Jokowi terlebih dahulu untuk bisa menjadi terang bagi bangsa.  Kita bisa memulainya dari lingkungan sekitar kita.  Menjadi berkat dan ada saat mereka membutuhkan, mempraktekkan kasih Kristus dalam kehidupan mereka sehari-hari.  Saya percaya, kebaikan hati dapat menular dengan cepat kepada orang lain.  Kita berbuat baik karena ada orang lain yang memberikan teladan dan berbuat baik kepada kita.  Oleh karena itu, daripada bingung memikirkan bagaimana cara melakukan hal yang besar bagi bangsa atau dunia ini, mari kita lakukan bagian kita yang terbaik.  Tuhan hendak memakai kita dengan caraNya yang ajaib, karena kita adalah imamat yang Rajani, duta kerajaan Sorga dan Ia ingin kita bisa menghadirkan kemuliaan Tuhan dalam kehidupan orang lain di dunia ini.   Siap melakukan yang terbaik hari ini?

No comments:

Post a Comment