Search

12.1.09

MENJAMAH HATINYA DENGAN AIR MATA

“Maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.” (Kejadian 19:2)

Dalam dunia hukum disebutkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan hukum yang setara, tidak melihat apakah dia merupakan korban yang memang perlu dibela, ataupun tersangka atau terdakwa sekalipun. Bahkan para teroris kelas dunia seperti Amrozy dkk. pun berhak memiliki seorang kuasa hukum atau pengacara yang dapat membela kasus dalam jalur hukum.
Peran seorang pengacara tentu sangatlah penting. Ia menjadi ujung tombak terakhir dalam menentukan nasib seseorang di pengadilan. Setiap kata-kata pembelaannya haruslah masuk akal, sesuai bukti yang ada, dan meyakinkan Sang Hakim dalam memipin jalannya sidang dan membuat keputusan akhir.
Saat Sodom dan Gomora hendak diluluhlantakkan, Abraham teringat akan keponakan kesayangannya, Lot, yang tinggal di kota tersebut. Namun Abraham berdoa agar Sodom dan Gomora tidak dibumihanguskan, karena ada orang percaya yang tinggal di dalamnya. Negosiasi antara Abraham dengan Tuhan akhirnya membuahkan hasil setelah Abraham berusaha (berdoa) dengan keras untuk keselamatan keponakannya. Lot dan keluarganya diselamatkan, walaupun karena ketidaktaatan istri Lot, ia menjadi tiang garam.
Karena kegigihan Abraham dalam memperjuangkan keselamatan Lot dan keluarganya, hati Allah pun tersentuh sehingga Ia menunjukkan kemurahanNya kepada Lot dan keluarganya.
Ketika kita berdoa untuk orang lain, kita sedang mengetuk dan “membujuk” hati Tuhan untuk menunjukkan kemurahanNya kepada kita. Sahabat, marilah kita menjamah hati Tuhan dengan air mata. Biarkan seseorang yang kita doakan boleh menerima jawaban doanya karena Tuhan melihat dan mendengar seruan doa kita untuknya.

KETIKA DOA SYAFAAT DINAIKKAN, KITA SEDANG MEMBUJUK TUHAN UNTUK MENUNJUKKAN KEMURAHANNYA.

No comments:

Post a Comment