Search

12.1.09

DIPERCAYA DALAM USAHA

“… engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar…” (Matius 25:23)

Jika ditanya urusan belanja kebutuhan makanan sehari-hari oleh teman-temannya, Mama saya pasti paling semangat untuk menyarankan mereka belanja bahan-bahan makanan tersebut di seorang tukang sayur langganannya. Katanya, kalau beli di sana harganya lebih murah daripada di pasar. Sayur-sayuran dan daging-dagingnya segar. Dan kalau barangnya sudah tidak fresh lagi, tukang sayur itu akan memberi tahu untuk tidak membeli barang itu. Intinya, tukang sayur itu dapat dipercaya dalam menjual barang dagangannya sehingga kita tidak akan tertipu ketika membeli.

Setiap orang pasti ingin dipercaya, apalagi untuk melakukan tanggung jawab yang besar. Namun, bagaimana seseorang dapat dipercaya jika sikapnya tak seperti yang diharapkan? Jika dalam usaha dan pekerjaan sering kali kita menipu orang lain demi kepentingan kita sendiri? Jika dalam bekerja sering kali kita terlambat datang ke kantor dan pulang lebih cepat dari jam kerja? Jika dalam usaha kita sering kali menipu para konsumen kita?

Perumpamaan Yesus tentang talenta mengingatkan kita bahwa, yang terpenting bukanlah seberapa besar tanggung jawab yang diberikan kepada kita, melainkan seberapa besar tanggung jawab kita dalam mengerjakan pelayanan. Seperti hamba satu talenta, ia merasa kecewa mengapa ia hanya diberi satu talenta, sehingga ia tidak mengerjakan bagiannya, malah menyimpannya dalam tanah bahkan memberikan satu talenta tersebut kepada tuannya. Jika demikian, bagaimana sang tuan dapat memercayai dan memberi tanggung jawab lebih besar?

Pelayanan kita yang sesungguhnya bukanlah di dalam gereja, melainkan dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam usaha dan pekerjaan kita. Perhatikan hamba lima dan dua talenta. Mereka melakukan bagian mereka sehingga ia mendapat laba dan ‘sukses’. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita dapat dipercaya dalam usaha dan pekerjaan kita, baik oleh konsumen kita, maupun oleh Tuhan?

MENJADI DAPAT DIPERCAYA MERUPAKAN KUNCI SUKSES
DALAM USAHA DAN PEKERJAAN

No comments:

Post a Comment