Search

21.10.21

SELARAS

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27 TB) Saat saya makan siang di sebuah food court, tanpa sengaja saya mendengar pembicaraan dua orang pria yang berpakaian rapi layaknya pimpinan perusahaan, yang juga sedang duduk makan di belakang meja tempat saya duduk. Salah satu dari mereka berkata, “Ah sekarang cari pegawe mending yang biasa-biasa aja. Yang terlalu fanatik (red: dalam hal kegiatan Rohani) malah banyak yang ga becus kerjanya. Absen tinggi, disuruh lembur susah. Ngomong aja Tuhan, Tuhan, tapi kelakuan ga lebih bener dari yang ga pernah ke gereja.” Perkataan tersebut menampar saya cukup keras, seolah-olah Tuhan mengingatkan saya tentang bagaimana pentingnya menghidupi integritas dan nilai-nilai yang dimiliki orang percaya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Walaupun begitu, saya dapat mengerti pemikiran mereka. Dalam posisi mereka sebagai pimpinan perusahaan, yang mereka nilai bukanlah seberapa sering kita berdoa ataupun seberapa banyak kita mengikuti ibadah dalam seminggu. Tapi nilai-nilai yang kita miliki dalam bersikap dan bekerja. Sahabat, sebagai orang percaya, kita bukan hanya sekumpulan orang yang dipisahkan dari dunia, melainkan juga diutus keluar untuk menjadi berbeda dan mewarnai dunia dengan nilai-nilai kebenaran. Oleh karena itu, kehidupan kerohanian kita haruslah selaras dengan keseharian kita di manapun kita ditempatkan. Seberapa banyak firman yang kita telah dengar, sebanyak itu pulalah kita perlu menghidupi dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah terang bukan hanya lewat perkataan kita, namun juga lewat perbuatan hidup kita.

No comments:

Post a Comment