Search

21.10.21

BATU MASALAH

“O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! (Roma 11:32) Seno sedang berjalan-jalan di sebuah jalan setapak kecil di kaki gunung dekat rumahnya. Namun, langkah kakinya harus terhenti karena sebuah batu yang cukup besar menghalangi jalan yang sedang ia lalui. Dengan susah payah ia mencoba mendorong batu itu ke pinggir agar dapat lewat, namun usahanya sia-sia saja. Batu tersebut terlalu berat dan besar untuk ia pindahkan sendirian. Ia mencoba mencari benda di sekitarnya yang dapat ia gunakan untuk menggulingkan batu itu ke pinggir, namun tidak berhasil. Setelah sejam ia kelelahan berpikir dan mencari cara, ia memutuskan untuk beristirahat dan mencoba menenangkan pikirannya. Tiba-tiba, saat ia menoleh ke samping, ia melihat sebuah jalan setapak lain yang lebih kecil dari jalan yang sedang ia lalui. Penasaran, ia mencoba melewati jalan tersebut dan setelah melaluinya. Ia baru menyadari bahwa jalan itu adalah jalan pintas untuk mengitari batu tersebut sehingga ia dapat melanjutkan perjalanannya kembali. Sahabat, saat kita menghadapi batu masalah dalam jalan kehidupan kita, yang kita pikirkan seringkali hanyalah bagaimana cara menyingkirkan batu di depan mata kita. Berbagai cara dan usaha kita lakukan, namun seolah semuanya tidak berhasil. Akhirnya kita kelelahan, depresi, dan berbagai emosi negatif muncul dalam hati dan pikiran kita, karena kita berusaha memecahkan masalah dengan pemikiran dan logika kita sendiri. Tuhan kita adalah Allah yang kreatif. Ia dapat memakai segala macam cara dan keadaan untuk menolong kita. KuasaNya tidak dapat dibatasi oleh pemahaman dan logika manusia. Ingatlah, bahwa atas segala masalah yang kita hadapi, Tuhan sudah memiliki solusinya untuk kita. Yang perlu kita lakukan adalah berani untuk menyerahkan kedaulatan hidup kita dan memercayakan semua masalah kita kepadaNya. Percayalah bahwa Ia sanggup menolong dengan caraNya yang ajaib dan tepat pada waktuNya.

No comments:

Post a Comment