Search

7.6.13

Topeng Rohani



Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Amsal 4:23


Saat saya sedang berjalan-jalan santai di sebuah mall, tiba-tiba dari arah depan terlihat seseorang yang terlihat terburu-buru, setengah berlari menuju kea rah saya, dan tanpa sengaja menabrak bahu saya.  Ia mengatakan “maaf” sebentar lalu kembali terburu-buru melanjutkan larinya.  Saya merespon nya dengan senyum dan mencoba mengerti bahwa ia pasti sedang diburu-buru waktu dan sama sekali tidak ada maksud sengaja menabrak saya.
Sepulangnya saya ke rumah dan masuk ke kamar, saya melihat pintu lemari baju saya terbuka, dan beberapa potong baju tergeletak begitu saja di atas kasur.  Spontan saya naik darah dan menuju kamar adik saya untuk memarahinya.  Saya paling tidak suka ia meminjam baju saya tanpa izin saya terlebih dahulu dan tidak merapikan kembali baju yang tidak jadi ia pinjam untuk kembali ditata di dalam lemari.
Kemudian saya berpikir, seringkali kita bisa menjadi begitu ramah dan pengertian kepada orang yang asing bagi kita, namun menjadi sangat pemarah dan berpikir negatif kepada orang-orang terdekat kita: suami, istri, anak, orang tua, dan lain sebagainya.  Mengapa begitu?  Mungkin karena lebih banyak waktu yang kita habiskan bersama dengan orang-orang terdekat kita sehingga memaksa kita untuk membuka topeng dan menunjukkan karakter kita yang sebenarnya.
Firman Tuhan tidak mengatakan “Jagalah hatimu (terhadap orang-orang asing yang tidak kamu kenal) dengan segala kewaspadaan.”   Namun, terhadap semua orang, terutama orang-orang terdekat kita.  Kasih membantu kita melakukan ini.  Bukan hanya menjadi “malaikat yang jago kandang di gereja” dan melepas topeng kerohanian kita pada saat masuk ke dalam rumah.  Namun tetap menjadi berkat di mana pun kita berada, termasuk di dalam rumah.  Justru dari dalam rumahlah orang-orang terdekat kita seharusnya melihat perbuatan kita.
Akan banyak sekali kesempatan untuk kita mengambil respon yang salah dalam menghadapi suatu keadaan, namun pilihlah untuk tetap menjaga hati kita, walaupun (hanya) orang terdekat kita yang mengetahui sikap hati kita.

No comments:

Post a Comment