Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi
engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.
Amsal 23:14
Sewaktu duduk di
bangku SMA saya teringat seorang teman yang sangat disayang oleh orang tuanya.
Ia anak perempuan paling kecil dalam keluarganya, dan orang tuanya sangat
menyayangi dia. Ia tidak pernah mendapat teguran keras, bentakan, pukulan,
bahkan orang tuanya tidak pernah memarahi teman saya ini. Segala kemauannya
pasti dituruti oleh orang tuanya dan ia selalu mendapat apa yang diinginkannya.
Suatu hari, ia
melakukan sebuah kesalahan di sekolah sehingga seorang guru mengur dan
memarahinya dengan keras. Ia pun
menangis, kecewa pada sang guru yang memarahinya dan berkata bahwa ia tidak
pernah mendapatkan perlakuan keras seperti ini dari orang tuanya.
Pengamsal berkata
hajarlah anakmu selagi ada harapan (Ams 19:18). Tuhan sendiri berkata bahwa
"rotan" perlu untuk mendidik dan mengajar seorang anak sehingga ia
tumbuh dalam nilai-nilai kebenaran, tahu mana yang baik dan yang kurang baik,
dan ia memiliki nilai-nilai kebenaran itu dalam hatinya untuk dijadikan pedoman
dan prinsip hidupnya kelak (2 Sam 7:14).
Rotan di sini bukan
berarti harafiah dengan memukul anak kita dengan rotan setiap kali mereka
melakukan kesalahan. Rotan berarti mengajar anak kita tidak selalu hanya dengan
belaian kasih sayang dan menuruti segala kemauan anak. Seperti Alkitab tulis, mengasihi bukan hanya
dengan pujian (Ams 27:6), tapi juga hardikan dan teguran keras namun penuh
kasih (lihat Ams 23:13-14). Mengasihi
dengan hanya belaian kasih sayang hanya akan membuat karakter anak kurang baik
(Ams 29:21) sehingga mereka menjadi anak-anak gampang (Ibr 12:8).
Tuhan telah
memberikan kita kepercayaan untuk mendidik seorang anak, Dia pula yang akan memperlengkapi
kita sebagai orang tua dengan hikmat dan kebijaksanaan untuk mendidik mereka
dengan nilai-nilai kebenaran sehingga mereka dapat bertumbuh sesuai dengan
kehendak Allah.[JN]
HAJARLAH
ANAKMU SELAGI ADA HARAPAN – AMSAL 19:18 -
No comments:
Post a Comment