Search

5.8.18

SYARAT DAN KETENTUAN (TIDAK) BERLAKU


Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
Luk 6:36

Hanya satu golongan atau kategori manusia di dunia ini yang bilang mengasihi itu mudah.  Mau tahu golongan apa itu?  Golongan manusia galau yang sedang saling jatuh cinta.  Saya salah satu pengikutnya.  Dulu, pada jamannya.  Namun seiring bertambahnya pengenalan akan Tuhan, saya belajar bahwa mengasihi di sini tidak berbicara tentang cinta dan perasaan antarmanusia.  Mengasihi sesama manusia tidak hanya berbicara hubungan keluarga, pasangan, maupun teman yang kita kenal.  Sesama manusia berbicara tentang semua orang.  Semua.  Orang yang kita kenal dan tidak kenal.  Orang yang bersikap baik dan juga yang bersikap menyebalkan.  Orang yang mencintai kita dan yang juga menyakiti hati kita.  Orang yang terlihat baik namun ternyata memiliki rencana jahat atas kita. 

Mengasihi, jika dilihat dari etimologi kata nya, adalah sebuah tindakan aktif yang nyata untuk memberikan “sesuatu”.  Apa itu?  Ego kita.  Untuk mengasihi, kita perlu menanggalkan status sosial kita, bahkan status ekonomi kita.   Dan saat kita siap untuk mengasihi seseorang, kita harus siap juga untuk memberikan pengampunan berulang-ulang.  Kecuali ia adalah Tuhan yang tidak pernah salah. 

Saat kita mengasihi, Tuhan rindu kita bisa mengasihi orang lain sama seperti Tuhan Yesus mengasihi kita tanpa syarat dan memberikan pengampunan yang tak terbatas.  Jauh sebelum kita menyadari dosa-dosa kita, Tuhan sudah mati dan menebus seluruh kesalahan kita.  Bahkan untuk kesalahan-kesalahan di masa yang akan datang, yang belum kita lakukan.        

Tanpa terlebih dulu kita mengalami kasih Yesus dalam hidup kita, rasanya mustahil untuk bisa mengasihi orang lain seperti itu.  Bersyukurlah bahwa kita telah mengenal Tuhan.  Mulai saat ini, saat ada orang lain yang menguji kasih kita dan menyerang ego kita, ingatlah bahwa Tuhan sudah terlebih dahulu mengampuni semua dosa-dosa kita.  Layakkah kita marah?

No comments:

Post a Comment