Search

5.8.18

FONDASI BATU KARANG


Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Matius 7:25

Saat jalan-jalan di pantai waktu liburan dengan keluarga, saya memperhatikan begitu kokohnya sebuah batu karang yang teguh berdiri walaupun dihempas deburan ombak berkali-kali.  Saya berpikir, seberapa dalam batu karang tersebut “menyatu” dengan bagian bawah bumi sehingga ia begitu kokohnya berdiri tegak walaupun amukan ombak menerpanya setiap saat.  Ternyata batu karang tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba begitu saja.  Batu karang terbentuk dari hasil bentukan alam selama bertahun-tahun yang bersumber dari tetesan air maupun hempasan gelombang yang tiada henti menerpa batu karang tersebut.  Saya membayangkan batu karang tersebut mungkin sudah puluhan atau bahkan ratusan tahun lamanya diterpa ombak dan sehingga ia menjadi indah seperti itu.  Karena kekuatannya, batu karang juga dipakai sebagai bahan untuk fondasi bangunan-bangunan yang kuat, seperti rumah dan bangunan-bangunan tinggi lainnya.

Tuhan membuat saya belajar dari batu karang tersebut.  Bagaimana memiliki hati yang teguh seperti itu?  Sepertinya masalah apapun yang menimpanya ia akan tetap kuat dan tidak akan pernah menyerah untuk selalu bertahan.  Ia malah menjadikan setiap hempasan ombak sebuah pembelajaran baru yang semakin mempercantik dan mengasah bentuk batu karang tersebut. 

 Seringkali, dalam mengarungi kehidupan berkeluarga, keadaan “laut” yang kita arungi tidak selalu tenang.  Atau bahkan mungkin perahu kita menabrak batu sehingga ada bagian perahu yang rusak.  Hal tersebut terkadang membuat kita panik dan depresi apa yang harus kita lakukan.  Namun ingatlah, pelaut yang hebat tidaklah terbentuk dari laut yang tenang, tapi dari ombak yang mengamuk dan saat kita dapat mengendalikan perahu tersebut tetap sampai tujuan.  

Masalah adalah pembelajaran yang baik dalam kehidupan keluarga.  Di mana kita belajar saling mengasihi, mengampuni, menerima satu akan yang lain, sehati sepikir, seia sekata dan satu tujuan.  Dan masalah demi masalah yang terjadi dalam kehidupan kita, dipakai Tuhan untuk menambah lapisan fondasi yang semakin kuat hari demi hari.  Oleh karena itu, mari kita responi dengan benar, karena sikap hati kita akan menentukan apakah fondasi kita akan semakin kuat seperti batu karang atau tidak.

No comments:

Post a Comment