Search

5.8.18

STRATEGI PERANG


Ia pun bangun, mengharding angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!”  Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Mark 4:39

Dalam menyusun strategi berperang, seorang pemimpin akan dengan sangat fokus memelajari terlebih dahulu medan peperangan maupun profil musuh yang akan ia hadapi.  Setelah itu, ia dapat memetakan strateginya dengan cermat dan hati-hati supaya setiap pergerakan yang diambilnya dapat tepat sasaran dan mencapai kemenangan.  Pada saat peperangan dimulai pun, ia akan meminta seluruh timnya untuk terus fokus dan berjaga-jaga, jangan sampai mereka terjebak oleh perangkap maupun tipuan musuh yang akan membuat mereka menyerah. 

Demikian pula dengan kehidupan kita seharusnya.  Saat masalah datang dalam kehidupan kita, kita punya dua pilihan: menyerah, atau menyerang.  Dan pilihan ini akan kita ambil berdasarkan cara pandang kita terhadap masalah tersebut.  Bagaimana kita memandang sebuah masalah yang datang dalam hidup kita, akan menentukan sikap apa yang akan kita ambil berikutnya. 

 Masalah diizinkan Tuhan terjadi untuk mendewasakan kita.  Dengan adanya masalah yang diizinkan terjadi, Tuhan berharap kita bisa belajar sesuatu dan naik kelas dari sisi karakter, pengertian hikmat, dan iman kita kepada Tuhan.  Namun, saat masalah datang, Iblis selalu saja memanfaatkan kesempatan untuk mencuri sukacita dan iman kita dengan cara menyerang pikiran dan perasaan kita, sehingga tanpa kita sadari, kita menjadi terpuruk dalam masalah tersebut dan berpikir seolah-olah tidak ada jalan keluar untuk masalah kita.  Perjuangan kita yang sesungguhnya memang bukanlah menyerang masalah itu sendiri, namun setiap pikiran dan perasaan negatif yang Iblis tanamkan dalam hati dan pikiran kita.  Oleh karena itulah, kita perlu senantiasa menjaga sikap hati kita dalam setiap situasi apapun.  Tuhan mau kita tetap waspada dan berjaga-jaga, karena Iblis berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum dan mencari celah dan titik lemah untuk menyerang kita.  

Pada akhirnya, yang Tuhan harapkan dari masalah yang kita hadapi adalah bahwa kita keluar sebagai pemenang atas masalah tersebut dan menjadi semakin dewasa, bukannya terpuruk dan mundur.  Ingatlah, bahwa Tuhan yang menciptakan kita, mengenal siapa kita dan seberapa besar kapasitas kita untuk menanggung masalah tersebut.  Jika Tuhan yang mengizinkan “ujian” tersebut terjadi dalam hidup kita, bukankah Tuhan pasti sudah menyiapkan jalan keluarnya juga untuk kita?  Dan percayalah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendiri menanggung masalah tersebut.  Ia yang setia, akan tetap memelihara kita, dalam keadaan apapun kita saat ini.

No comments:

Post a Comment