Search

28.12.15

The Ambassador

Sewaktu saya masih duduk di bangku SMA, saat itu baru mulai ramai salah satu produk obat-obatan terkemuka yang dijual dengan sistem MLM (Multi Level Marketing).  Suatu hari, seorang teman lelaki yang tidak terlalu dekat dengan saya tiba-tiba mengajak saya bertemu dan mengobrol di perpustakaan.  Karena tidak ada maksud apapun yang saya sadari dan juga karena tidak enak menolak permintaannya, akhirnya saya menemuinya.  Begitu ngobrol basa basi sebentar, dia akhirnya mengutarakan maksudnya dan mengajak saya untuk bergabung dalam tim marketingnya.  Singkat cerita, karena saya bukan orang yang termasuk peka dengan pemikiran bisnis, saya tidak begitu tertarik dan menolaknya secara halus.
Namun walalupun demikian, mau tidak mau, suka tidak suka, toh tetap saya juga adalah seorang marketing nya Tuhan, yang menjual cerita dan kisah hidup kita seperti surat yang terbuka dan dilihat semua orang.  Semua kejadian dan masalah yang kita hadapi, pada akhirnya hanya untuk kemuliaan Tuhan.  Jadi kekristenan itu tentang bagaimana kita meresponi dan menyikapi setiap masalah dalam kehidupan kita.  Bisa jadi, keputusan dan pola pikir kita yang salah, malah membuat orang lain semakin salah sangka ataupun malah membenci Tuhan.
Jika seorang sales dan marketing di dunia ini menjual produknya kepada masyarakat, kita lebih dari sekedar seorang marketing, kita adalah duta besar kerajaan Allah, yang sudah dipilih dan dipisahkan Allah, untuk menjadi representasi Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.  Kita menjual hidup kita.  Kita tidak sekedar menjual janji-janji Tuhan kepada mereka, kita menjual contoh dan teladan hidup kita kepada orang lain.  Dari situlah Tuhan memakai kita untuk membawa mereka kepada jalan keselamatan.
Duta besar tidak ditempatkan di negaranya sendiri.  Ia ditempatkan di luar negaranya, di mana ia telah ditetapkan.  Mungkin itu di sekolah, kampus, tempat kerja, bahkan keluarga.  Orang lain tidak melihat kehidupan kita di dalam gereja.  Mereka melihat sikap hati dan hidup kita saat kita menghadapi ujian di sekolah atau kampus, saat kita menghadapi masalah pelik di kantor, dan bahkan saat kita menghadapi konflik dengan orang lain termasuk di dalam keluarga.
Mari lihat kembali hidup kita.  Seberapa fokus kita untuk menjalani tugas mulia kita sebagai duta besarnya Allah?  Kita diciptakan bukan untuk menghidupi keinginan kita sendiri, tapi ada satu tugas mulia yang Tuhan percayakan dan untuk kita lakukan sesuai dengan kehendakNya.

No comments:

Post a Comment