Sewaktu saya masih duduk di
bangku SMA, saat itu baru mulai ramai salah satu produk obat-obatan terkemuka
yang dijual dengan sistem MLM (Multi Level Marketing). Suatu hari, seorang teman lelaki yang tidak
terlalu dekat dengan saya tiba-tiba mengajak saya bertemu dan mengobrol di
perpustakaan. Karena tidak ada maksud
apapun yang saya sadari dan juga karena tidak enak menolak permintaannya,
akhirnya saya menemuinya. Begitu ngobrol
basa basi sebentar, dia akhirnya mengutarakan maksudnya dan mengajak saya untuk
bergabung dalam tim marketingnya.
Singkat cerita, karena saya bukan orang yang termasuk peka dengan
pemikiran bisnis, saya tidak begitu tertarik dan menolaknya secara halus.
Namun walalupun demikian, mau
tidak mau, suka tidak suka, toh tetap saya juga adalah seorang marketing nya
Tuhan, yang menjual cerita dan kisah hidup kita seperti surat yang terbuka dan
dilihat semua orang. Semua kejadian dan
masalah yang kita hadapi, pada akhirnya hanya untuk kemuliaan Tuhan. Jadi kekristenan itu tentang bagaimana kita
meresponi dan menyikapi setiap masalah dalam kehidupan kita. Bisa jadi, keputusan dan pola pikir kita yang
salah, malah membuat orang lain semakin salah sangka ataupun malah membenci
Tuhan.
Jika seorang sales dan
marketing di dunia ini menjual produknya kepada masyarakat, kita lebih dari
sekedar seorang marketing, kita adalah duta besar kerajaan Allah, yang sudah
dipilih dan dipisahkan Allah, untuk menjadi representasi Tuhan dalam kehidupan
kita sehari-hari. Kita menjual hidup
kita. Kita tidak sekedar menjual
janji-janji Tuhan kepada mereka, kita menjual contoh dan teladan hidup kita
kepada orang lain. Dari situlah Tuhan
memakai kita untuk membawa mereka kepada jalan keselamatan.
Duta besar tidak ditempatkan di
negaranya sendiri. Ia ditempatkan di
luar negaranya, di mana ia telah ditetapkan.
Mungkin itu di sekolah, kampus, tempat kerja, bahkan keluarga. Orang lain tidak melihat kehidupan kita di
dalam gereja. Mereka melihat sikap hati
dan hidup kita saat kita menghadapi ujian di sekolah atau kampus, saat kita
menghadapi masalah pelik di kantor, dan bahkan saat kita menghadapi konflik
dengan orang lain termasuk di dalam keluarga.
Mari lihat kembali hidup
kita. Seberapa fokus kita untuk
menjalani tugas mulia kita sebagai duta besarnya Allah? Kita diciptakan bukan untuk menghidupi
keinginan kita sendiri, tapi ada satu tugas mulia yang Tuhan percayakan dan
untuk kita lakukan sesuai dengan kehendakNya.
No comments:
Post a Comment