Search

28.12.15

Hadiah Pertama dari Tuhan

Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Matius 13: 12


Di halaman rumah orang tua saya, ada sebuah pohon yang cukup memiliki kesan dalam hidup saya.  Pohon tersebut merupakan pohon cemara yang sudah “hidup” bahkan sebelum saya lahir.  Papa dan Mama membeli pohon itu ketika mereka membangun rumah mereka bersama sebelum mereka menikah.  Saat pohon itu dibeli, tingginya hanya sepinggang orang dewasa.  Saat ini saya sudah menikah dan memiliki anak, dan pohon itu sudah menjulang tinggi melebihi rumah saya dan menjadi satu-satunya pohon tertinggi di sepanjang jalan rumah orang tua saya, sehingga pohon itu nampak begitu jelas terlihat dari kejauhan dan menjadi penanda letak rumah tersebut.
Dalam perjalanannya, Mama tidak membiarkan pohon itu begitu saja tumbuh tanpa sentuhan perawatan.  Sering kali mama harus memangkas batang-batang yang kering, menyiraminya, bahkan memangkas batang utamanya ketika ia mulai berdiri miring dan condong ke arah tertentu.  Mama juga membentuk dan merapikan pohon tersebut sehingga tetap terlihat cantik dan indah.
Sadar atau tidak, Tuhan menitipkan sebuah karunia unik untuk masing-masing kita saat kita dilahirkan.  Saya percaya, setiap dari kita memiliki karunia yang berbeda-beda satu dengan lainnya.  Untuk apa Tuhan memberikannya dalam kehidupan kita?  Ia pasti punya maksud dan tujuanNya.  Yaitu untuk kita bisa kembangkan dan asah hingga menjadi maksimal dan pada akhirnya membawa kemuliaan bagi namaNya. 
Saat saya menyadari karunia saya, saya ragu-ragu.  Karena karunia tersebut tidak terlihat begitu menonjol dan saya mulai membandingkan karunia saya dengan yang orang lain punya.  Bahkan seringkali masalah dan gesekan yang saya alami membuat saya minder dan percaya bahwa “saya bukan siapa-siapa dan tidak bisa melakukan apa-apa.”  Namun ketika saya sadar bahwa sekecil apapun yang Tuhan taruh dalam hidup saya, saya mau kembangkan itu untuk kemuliaan namaNya.  Saat ini, saya mulai melihat bahwa karunia tersebut bertumbuh dan saya bersukacita bahwa ada orang-orang yang diberkati dengan karunia yang saya punya dan apa yang saya lakukan untuk mereka dengan karunia saya.
Bagaimana dengan Saudara?  Sudahkah kita menemukan hadiah unik apa yang Tuhan taruh dalam hidupmu untuk memberkati orang lain?

No comments:

Post a Comment