Search

12.3.08

Pendeta Juga Manusia

Sewaktu saya SMA, ada seorang pria yang menyukai saya. Kami memang sudah sangat dekat sebabagai seorang sahabat. Kami bisa saling menguatkan dan mendoakan hubungan kami masing-masing dengan Tuhan. Namun, saya kaget sekali ketika saya tahu bahwa ternyata dia menyukai saya. Melihat keadaan itu, saya pun mulai menjaga jarak dengannya, karena saya tak ingin memberikan harapan yang lebih dari itu. Namun, ternyata hal ini menyakiti hatinya hingga dia membenci saya. Sebulan setelah itu, saya sadar bahwa mungkin saya tidak seharusnya seperti itu dan sayapun meminta maaf. Dia mengeluarkan segala kekecewaannya atas sikap saya selama sebulan itu, dan yang paling saya sayangkan adalah perkataannya yang berkata, “Hubungan saya dengan Tuhan selama sebulan ini rusak, karena selama ini kamulah yang menjaga kerohanian saya.”

Sahabat, seringkali keadaan yang terjadi tidak sama seperti apa yang kita inginkan terjadi. Seringkali orang-orang di sekitar kita, bahkan orang yang dekat dengan kita, mengecewakan kita. Bahkan orang yang mungkin selama ini menjadi panutan kita dalam soal kerohanian. Ingatlah bahwa seorang pendetapun juga manusia yang tidak sempurna. Mereka semua bisa berbuat salah.Ketika kita tahu dan mengerti dasar dan alasan mengapa kita mengasihi Tuhan, kita akan mengasihi pribadiNya. Dan ketika kita tahu benar akan hal itu, kita tidak akan menjadi gampang kecewa dengan keadaan yang tidak kita inginkan, yang terjadi dalam hidup kita, dan seakan-akan menyalahkan Tuhan atas semua itu. Karena kita tahu, Tuhan telah menyediakan rencana yang terbaik bagi hidup kita.

No comments:

Post a Comment