Search

1.3.16

Tanaman Pocoyo

“Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.”
Yakobus 1:25

Suatu kali saya sedang menemani anak saya yang berumur tiga tahun menonton serial kartun kesukaannya, Pocoyo and Friends.  Dalam cerita tersebut, sang tokoh, Pocoyo sedang berlomba dengan temannya, Pato, untuk menanam sebuah tanaman yang sama.  Mereka diberikan semacam buku panduan bagaimana caranya menanam tanaman tersebut.  Di akhir cerita Pocoyolah yang kalah, karena ia tidak mau membaca dan mengikuti arahan yang diberikan dalam buku panduan tersebut.  Ia malah malas-malasan dan tidak serius bahkan tidak begitu tertarik untuk merawatnya setiap hari setekun temannya, Pato.  Tanamannya hanya bertunas sedikit, sementara milik temannya, Pato, bertumbuh dan berbuah seperti yang diharapkan.  Cerita ini ingin mengajarkan anak-anak bagaimana kita seharusnya merawat dan menyayangi makhluk hidup dan lingkungan sekitar.

Namun saat itu Tuhan seakan memberikan pengertian lain mengenai cerita tersebut.  Seringkali kita berpikir bahwa kerohanian kita bisa bertumbuh dengan sendirinya ketika kita ke gereja setiap minggu, bahkan aktif pelayanan dan sibuk mengikuti berbagai kegiatan gereja.  Namun perlu kita sadari, tanpa kita berakar dan bertumbuh dalam pengenalan dan takut akan Tuhan setiap harinya, kita tidak akan pernah berakar kuat dan bertumbuh dengan baik.  Pengenalan akan Tuhan perlu disiplin rohani setiap hari dan perlu keseriusan kita untuk mau menjadi pelaku firmanNya, bahkan mau mengalami proses pertobatan setiap hari.

Saat pertama seseorang mengenal dan menerima Yesus dalam hatinya, ia perlu terus menerus belajar dan mengenal Tuhan setiap hari, dan menjadi pelaku firmanNya dalam ketaatan.  Dari situlah pertumbuhan rohani kita mulai Nampak.  Kedewasaan rohani kita tidak terjadi dengan sendirinya, dan kita berubah bukan hanya pada saat kita mendengarkan dan membaca firmanNya saja, tapi pada saat kita taat dan mau melakukan firmanNya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sama seperti sebuah hubungan yang perlu dibangun untuk meningkatkan kualitasnya, begitu juga kehidupan rohani kita perlu diusahakan dan dibangun setiap hari sehingga kita memiliki kehidupan yang berkemenangan.

Sahabat, apakah Saudara masih membaca buku panduan Saudara dan hidup taat seperti yang ditulis di dalamnya?  Sudah seberapa lebatkah tanaman kehidupan kita saat ini?  Seberapa seringkah kita sudah merawat dan menjaganya?

No comments:

Post a Comment