Bahan bacaan: Roma 10:17 (TB)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh
firman Kristus.
Beberapa waktu lalu di AS, seorang bayi terlahir dengan klep
jantung yang tidak sempurna. Tim dokter
sudah hampir pesimis bahwa bayi ini bisa bertahan dalam hitungan minggu. Hati kedua orang tuanya hancur melihat
keadaan bayi mungilnya. Namun mereka sepakat
untuk tetap memperkatakan kata-kata iman yang positif, dan mereka percaya bahwa
tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Dalam masa-masa kritis tersebut, kedua orang tua tersebut
terus berada di samping sang bayi sambil terus berbicara perkataan iman, seolah-olah
sang bayi dapat mendengarnya. Ajaibnya,
bayi mereka dapat melewati malam pertamanya, hingga akhirnya hari-hari
berikutnya keadaannya membaik, dan bayi tersebut dapat pulang ke rumah dalam
keadaan sehat.
Ilustrasi di atas sama seperti hidup kita. Saat hidup kita diisi dengan kata-kata
positif, pujian kepada Tuhan, dan ucapan syukur, kita sedang membangun iman
percaya kita kepada Tuhan dan manusia roh kita menjadi semakin kuat. Kita perlu tetap memperkatakan firman dan janji
Tuhan walaunpun kita sedang menghadapi sebuah masalah dan mungkin kelihatannya
sudah tidak ada harapan dan jalan keluar untuk masalah kita. Karena lewat perkataan yang penuh iman, kita
mendeklarasikan kedaulatan Tuhan atas kehidupan kita. Kita juga sedang melawan kuasa si Iblis yang
berusaha mengintimidasi kita, sehingga kita dapat keluar dari masalah kita
sebagai pemenang.
MEMPERKATAKAN FIRMAN AKAN MEMBANGUN MANUSIA ROH KITA
MENJADI SEMAKIN KUAT.
No comments:
Post a Comment