Search

26.4.11

Quality Time


Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!  Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.  Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (Mazmur 133:1-3)

Malam hari adalah waktu yang selalu saya nantikan setiap hari.  Karena di saat itulah kami sekeluarga selalu berkumpul dan bercengkrama bersama.  Walaupun Nampak suatu rutinitas yang simple dan terkesan tidak begitu special, namun saya percaya bahwa waktu-waktu itulah yang tetap menyatukan keluarga kami sampai hari ini.  walaupun setiap anggota keluarga memiliki kesibukannya masing-masing dengan usaha, pekerjaan, tugas kuliah, dan sekolah masing-masing, namun kami selalu menyempatkan diri kami untuk berkumpul di meja makan setiap malam.  Mama biasanya menyediakan makanan kecil untuk kami santap sambil berkumpul dan bercerita.  Biasanya makanan yang disajikan adalah makanan kesukaan kami sehingga dengan semangat kami segera “menyerbu” meja makan.   Ternyata trik inilah yang mempertahankan tradisi keluarga kami dalam tetap menjaga keharmonisan keluarga kami.

Setiap kesibukan anggota keluarga seharusnya bukanlah menjadi alasan untuk tetap menjaga keharmonisan sebuah rumah tangga.  Justru kehancuran rumah tangga bukanlah disebabkan oleh hal-hal besar.  Toh, kalaupun itu hal besar, pasti berawal dari hal-hal sepele seperti masalah waktu dan komunikasi yang kurang.  Tuhan kita adalah Tuhan yang peduli dengan hubungan.  Bukan hanya hubungan dengan Tuhan yang perlu kita jaga.  Bahkan pelayanan kita yang terutama adalah keluarga kita sendiri.  Dan hubungan berbicara sesuatu yang terus menerus dan perlu dijaga dan dibangun setiap hari.  Masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab dengan keharmonisan rumah tangga.  Bukan hanya suami dan istri, namun juga orang tua dan anak-anak dan kakak dan adik.

Seharusnya menjadi teladan yang pertama-tama dimulai dari keluarga.  Mempraktekkan kasih pertama-tama dimulai dari keluarga.  Sukses yang pertama-tama dimulai dari kesuksesan menjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga.  Ketika kita berhasil dalam keluarga kita, Tuhan akan membuat kita berhasil dalam segala sesuatu yang kita kerjakan (Mzm 133:1-3).

RELATIONSHIP AND LOVE ARE STARTED FROM HOME

No comments:

Post a Comment