Kau adalah orang pertama yang menyentuhku setelah dokter yang
mengeluarkanku dari kandunganmu. Darimu lah pertama kali aku mengenal
kasih yang nyata. Kau tak pernah mengajarkanku teori tentang cinta.
Tapi darimu lah aku belajar tentang cinta dan kasih sayang yang
sesungguhnya: tulus dan dari hatimu yang paling dalam.
Sangatlah
banyak perjuangan dan pengorbananmu demi aku. Aku tau, pasti berat
bagimu untuk berjuang mendidik dan membesarkanku. Pasti saat itu kau
melewati hari-harimu dengan berat. Aku tak tau apakah kau pernah
menangis dalam kamarmu dan mengadu pada Tuhan, saat aku bersikap nakal
dan melukai perasaan lembutmu?
Namun kau tetap kuat
berdiri hingga hari ini. Sekarang aku telah menjadi besar, Ma. Dan aku
melihat tubuhmu semakin renta dimakan usia. Namun aku dapat melihat
hatimu tetap kuat dan bahkan semakin kuat. Aku melihat sosok seorang
wanita tegar dan kuat. Bagiku, kau adalah wanita terhebat yang pernah
ada, yang Tuhan berikan untukku. Walaupun bukan tanpa kekurangan dan
kelemahan, namun hati tulusmu telah menutupi segalanya.
Kau
telah memberikan segala-galanya. Bukan hanya uang dan waktumu. Tapi
juga perhatianmu dan nilai-nilai kehidpan yang tak pernah aku dapatkan
di sekolah. Kau telah memberikan seluruh hidupmu dan jiwa ragamu
untukku.
Saat ini aku bersyukur lagi sama
Tuhan, bahwa Ia telah memberikan seorang malaikat pelindung yang cantik
bagiku. Bukan hanya cantik parasnya, namun terlebih penting cantik
hatinya.
Terimakasih, Ma..atas segala pengorbanan dan
apapun yang telah kau lakukan untukku. Bagiku, kau adalah inspirasi
sekaligus teladan untukku belajar menjadi seorang wanita dan seorang
istri yang dapat berfungsi benar sebagai penolong bagi setiap laki-laki
yang dipercayakan Tuhan dalam kehidupannya.
No comments:
Post a Comment